Buat yang belum tahu, IESPA pertama kali dibentuk pada 19 Desember 2012 dan disahkan akta pendiriannya pada 1 April 2013 — setidaknya menurut catatan dari IESPA sendiri.
Sepanjang perjalanannya, sepengetahuan saya, IESPA tidak pernah berganti ketua umum. Eddy Lim menjadi ketua umum IESPA dari sejak didirikan hingga Rapat Kerja Nasional IESPA 2021 yang digelar tanggal 14 Desember 2021 lalu.
Pada Rakernas kemarin, IESPA akhirnya menunjuk ketua umum baru, Ibnu Riza.
Pergantian dari Eddy Lim ke Ibnu Riza ini sangat menarik karena keduanya seolah bertentangan, dari sisi rekam jejaknya.
Bagi yang sudah lama berkecimpung di industri game dan esports di Indonesia, Anda harusnya tahu betul siapa Eddy Lim. Ia adalah orang paling senior di skena game kompetitif Indonesia bahkan sejak komunitas gamer di sini belum kenal dengan istilah esports — dulu pakainya istilah ‘kompetisi game online’. Pasalnya, Eddy Lim adalah pemilik Ligagame yang dulu (sebelum zaman medsos) menjadi tempat berkumpulnya komunitas gamer kompetitif untuk segala macam informasi mulai dari jadwal turnamen, mencari tim ataupun mencari lawan tanding, dan lain-lainnya. Rekam jejak Eddy Lim di skena game kompetitif sudah tercatat sejak WCG (World Cyber Games) tahun 2002. Anda bisa membaca sejarah Counter Strike dan WCG di Indonesia di artikel yang pernah kami tuliskan beberapa waktu lalu.
Eddy Lim juga sempat bercerita kepada kami jika ia dan Ligagame sudah mengadakan turnamen sejak tahun 1999. Saya sendiri, yang kebetulan sudah tercebur di industri ini di 2008, juga sudah kenal Eddy Lim dari 2009.
Di sisi lain, saat saya mencari rekam jejak Ibnu Riza di esports, catatan yang saya temukan mayoritas dari tahun 2021 ataupun 2020. Berita-berita tentang Ibnu Riza di esports kebanyakan juga terkait dengan IESPA. Misalnya, saat ia ditunjuk sebagai Plt Sekjen pada awal bulan Desember 2021.
Dikutip dari Detik, Eddy Lim mengatakan, “Saya menunjuk Plt Sekjen Ibnu Riza Pradipto karena menilainya bisa menangani organisasi IESPA secara profesional. Apalagi, Indonesia akan menjadi tuan rumah pelaksanaan IESF 14th Esports World Championships 2022. Keputusan ini saya ambil karena sudah tidak sejalan dengan Prananda IA. Dan, Surat Keputusan (SK) Plt Sekjen akan segera saya tandatangani dalam waktu dekat.”
View this post on Instagram
Selain terkait dengan IESPA, Ibnu Riza juga merupakan salah satu anggota dewan pembina dari PBESI. Namun demikian, PBESI sendiri juga baru berdiri sejak tahun 2020.
Lalu siapakah sebenarnya Ibnu Riza? Ia adalah salah satu keturunan muda dari keluarga Cendana. Pria yang bernama lengkap Ibnu Sulistyo R. Pradipto ini merupakah cucu dari KPH Ibnu Widoyo, adik dari Tien Soeharto (istri mantan presiden Soeharto).
Dalam rilis resmi yang saya terima, Ibnu Riza mengatakan, “Saya sampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pak Eddy dan seluruh pengurus periode sebelumnya yang telah mengantarkan IESPA enabler bagi perkembangan esports di Indonesia. Pemilihan Ketua Umum baru ini merupakan bukti nyata demokrasi di IESPA dan pencapaian besar Pak Eddy dalam menciptakan generasi baru pegiat esports yang siap meneruskan misi IESPA sebagai organisasi yang profesional, solid dan dinamis. Kerjasama dengan PBESI selaku satu-satunya organisasi olahraga prestasi esports harus segera ditata dan dibina. Sebagai bagian dari KORMI, IESPA harus perlu berafiliasi atau menginduk kepada PBESI dalam hal pembinaan prestasi, turnamen dan atlet.”
Bagaimana nanti perkembangan IESPA pasca pergantian Ketua Umum yang berbeda rekam jejak ini? Di satu sisi, mungkin memang ada positifnya untuk membawa orang-orang dari luar industri ke esports agar dapat memberikan perspektif baru dan berbeda. Pertanyaan yang tidak kalah penting adalah, bagaimana juga perubahan Ketua Umum IESPA ini dapat memberikan dampak kepada ekosistem esports Indonesia?