Pada tahun 2018, Huawei berhasil menghadirkan smartphone flagship P series dan Mate series. Jadi, totalnya ada empat seri smartphone besutan Huawei di Indonesia termasuk mid-range smartphone Nova series dan entry-level smartphone Y series.
Bersamaan dengan ‘road show‘ yang diadakan di mall Kota Kasablanka, Jakarta dari tanggal 8-13 Januari. Pada Sabtu, 12 Januari 2019 kemarin Huawei Device Indonesia mengundang sejumlah media untuk sharing mengenai pencapaian penjualan Mate 20 series-nya dan juga sneak peek seri Y terbaru yang akan hadir di Indonesia.
Lo Khing Seng, Deputy Country Director Huawei Device Indonesia menungkapkan program pre-order pertama untuk Mate 20 dan Huawei Mate 20 Pro yang dibanderol Rp8.999.000 dan Rp11.999.000 para periode 19 December hingga 28 Desember 2018 di Erafone dan Lazada telah sold out senilai Rp30 miliar.
“Pada tahun 2019 ini, resolusi kita adalah tetap fokus untuk membangun brand image premium di segmen mid dan high-end. Serta, terus konsisten mengeluarkan smartphone flagship dan mid-range smartphone.” Tambah Lo Khing Seng.
Meski begitu, smartphone perdana yang akan diluncurkan oleh Huawei ke Indonesia ialah smartphone entry-level Y series yakni Y7 Pro. Hal ini karena menurut Huawei, sekitar 70 persen pasar Indonesia masih di dominasi oleh pasar entry-level.
Namun, Y7 Pro bukanlah smartphone yang ultra low-end. Spesifikasinya mendekati mid-range smartphone, bahkan mengusung DNA premium smartphone.
Kesan pertama mengenai Huawei Y7 Pro sudah ditulis sebelumnya dan ternyata material bagian belakangnya bukanlah plastik melainkan keramik. Tambahan lainnya, Huawei rupanya menekankan aperture f1.8 pada kamera belakang sebagai salah satu keunggulannya selain layar dan kapasitas baterai besar.
Sayangnya, harganya masih belum diungkap. Tapi menurut saya, kemungkinan di rentang Rp2 jutaan. Rencananya pre-register Huawei Y7 Pro akan dibuka pada tanggal 17 Januari dan open sale-nya tanggal 25 Januari.
Sebagai pengingat, pada kuartal kedua dan ketiga tahun 2018 – Huawei merupakan pabrikan smartphone nomor dua di dunia setelah Samsung. Namun situasinya berbeda di Indonesia, di mana Huawei belum masuk lima besar.