Seperti yang sudah dijanjikan, Huawei Watch akhirnya menampakkan diri untuk kali kedua. Smartwatch perdana Huawei ini sebelumnya sudah unjuk gigi di ajang MWC 2015, tapi barulah sekitar setengah tahun kemudian Huawei memutuskan untuk memasarkannya.
Dalam kurun waktu tersebut, Huawei rupanya telah memberikan sedikit sentuhan baru pada smartwatch-nya. Dari segi desain, Huawei Watch akan hadir bersama opsi strap yang lebih beragam. Kemudian ada pula opsi coating rose gold dimana Huawei mengklaim menggunakan emas asli ketimbang cat berwarna emas, serta coating carbon black yang terdengar begitu elegan.
Selebihnya, smartwatch ini persis seperti yang diungkap di bulan Maret lalu. Diameternya tetap 42 mm, letak crown-nya tetap di angka 2, dan tetap dibentuk dari material-material berkualitas tinggi, seperti salah satunya kaca safir kristal yang menjadi pelindung wajahnya.
Info menarik: Motorola Hadirkan Moto 360 Generasi Kedua dalam Tiga Versi
Di dalamnya pun tidak banyak yang berubah. Huawei Watch masih mengemas layar AMOLED 1,4 inci beresolusi 400 x 400 pixel, SoC Snapdragon 400 buatan Qualcomm, Wi-Fi, Bluetooth 4.1 dan baterai berdaya 300 mAh. Kendati demikian, sensor pendeteksi laju jantung milik smartwatch ini telah disempurnakan. Huawei mengklaim akurasinya telah ditingkatkan dan lama prosesnya 5 detik lebih cepat daripada Apple Watch.
Tanpa harus terkejut, Huawei Watch akan meluncur dengan sistem operasi Android Wear versi terbaru yang membawa kompatibilitas iPhone. Hal ini menjadikannya sebagai salah satu dari segelintir smartwatch Android Wear pertama yang bisa di-pair dengan iPhone.
Namun bagian terpentingnya, Huawei telah memaparkan informasi harga dan ketersediaan Huawei Watch secara mendetail. Varian paling murah yang memiliki bodi stainless steel dan strap berbahan kulit dihargai $349, sedangkan yang paling mahal, yakni yang berlapis emas mulai dari bodi sampai strap-nya dibanderol $799 – tidak meleset sama sekali dari yang dikabarkan sebelumnya. Pemasaran akan dimulai per 17 September mendatang, namun baru pada 20 negara saja; sayang Indonesia belum termasuk.