Kurangi Volume Impor, Huawei Rakit Ponsel di Tanah Air

1 min read
March 16, 2015

Ilustrasi Pabrik Perakitan / Shutterstock

Menghindari pencabutan izin impor berdasarkan ketentuan pemerintah RI, vendor smartphone Huawei memutuskan untuk merakit smartphone mereka di Tanah Air dengan menggandeng PT Panggung Elektronik sebagai mitranya. Langkah ini agak berbeda ketimbang kompetitor mereka, seperti Asiafone, Polytron, Evercoss, Oppo, ZTE, dan Haier, yang telah membangun pabrik sendiri.

Diberitakan oleh Kontan pada hari Minggu kemarin (15/3), Huawei siap membangun pabrik guna menghindari izin Importir Terdaftarnya dicabut jika tidak memiliki pusat perakitan di dalam negeri hingga akhir 2015.

Pihak Huawei mengumumkan bahwa setelah kemitraan dengan PT Panggung Elektronik ini terjalin, pihaknya bakal merakit 50.000 unit smartphone tiap bulannya. Produksi perakitan bakal dilakukan di fasilitas PT Panggung Elektronik di kota Surabaya, Jawa Timur.

“Huawei kerja sama perakitan ponsel dengan menggandeng PT Panggung Elektronik,” papar Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kementerian Perindustrian Ignatius Warsito, dikutip dari sumber yang sama.

PT Panggung Elektronik sendiri merupakan perusahaan perakit alat-alat elektronik seperti televisi, mesin cuci, meteran listrik, dan set-up box.

Perihal kerja samanya dengan Huawei, PT Panggung Elektronik dikabarkan menggelontorkan dana untuk mengimpor mesin perakitan langsung dari Jepang dengan nominal mencapai Rp 10 miliar. Belum ada pernyataan resmi antara kedua belah pihak, namun Warsito membenarkan hal tersebut. “Ponsel Huawei yang dirakit di sana itu untuk ponsel 3G ke bawah dan feature phone,” ungkapnya.

Kemitraan perakitan smartphone ini diharapkan mampu mengurangi ongkos produksi dan impor perangkat, serta membuka lebih banyak lapangan pekerjaan untuk memberdayakan masyarakat lokal. Keputusan tidak membuka pabrik sendiri, seperti pabrikan smartphone lainnya, diyakini berkaitan dengan biaya investasi (di awal) yang perlu dikeluarkan. Jika hanya sekedar menyesuaikan diri dengan peraturan, kemitraan perakitan seperti ini dianggap sudah cukup.

Previous Story

Budgee Ialah Robot Asisten Anda Saat Berbelanja

Next Story

Opel Kembangkan Teknologi Lampu Depan Mobil yang Bisa Dikontrol oleh Mata Pengemudi

Latest from Blog

Don't Miss

vivo Y500 Bawa Baterai 8.200 mAh, Sertifikasi IP69, dan MediaTek Dimensity 7300

vivo Y500 Bawa Baterai 8.200 mAh, Sertifikasi IP69, dan MediaTek Dimensity 7300

Ketika ada orang yang meminta rekomendasi smartphone vivo, saya akan
iQOO-Z10-Lite-Dirilis-di-Indonesia,-Rp2.499.000-dengan-Layar-AMOLED-dan-Baterai-6.000-mAh

iQOO Z10 Lite Dirilis di Indonesia, Rp2.499.000 dengan Layar AMOLED dan Baterai 6.000 mAh

Sedang mencari smartphone baru di kisaran harga dua jutaan yang