Huawei saat ini diketahui telah memperkenalkan smartphone terbaru mereka untuk pasar mainstream dengan nama Huawei Nova 3i. Peluncuran perdananya dilaksanakan pada gedung olah raga Universitas Shenzen. Smartphone ini menggunakan chipset terbaru mereka yang bernama Kirin 710.
Sebagai informasi, System on Chip (disingkat SoC) Kirin didesain oleh HiSilicon. HiSilicon sendiri merupakan perusahaan yang dimiliki secara penuh oleh Huawei. Dan Huawei juga merupakan salah satu perusahaan yang membeli lisensi untuk menggunakan prosesor ARM pada chipset-nya.
HiSilicon Kirin 710 merupakan generasi pertama seri 700 pada lini produk SoC Kirin. Banyak pihak yang mengatakan bahwa Kirin 710 merupakan penerus dari Kirin 659 yang saat ini sepertinya sudah tidak lagi bisa melawan para pesaingnya.
Penggunaan nama 710 pada SoC Kirin mungkin akan membuat para pengguna bingung dengan chipset terbaru Qualcomm. Snapdragon 710 yang saat ini merupakan dapur pacu Xiaomi Mi 8 SE juga sedang ditunggu-tunggu kehadirannya di Indonesia.
Kirin 710 menggunakan proses pabrikasi terbaru dengan 12 nm. Jadi, Kirin 710 merupakan SoC pertama Huawei yang memiliki pabrikasi terkecil. Kirin 710 juga mengikuti arsitektur yang ada pada Kirin 970 dengan cluster big.LITTLE. Cluster “big” menggunakan prosesor empat inti ARM Cortex A73 berkecepatan 2,2 GHz, sedangkan cluster “LITTLE” menggunakan empat inti ARM Cortex A53 berkecepatan 1,7 GHz.
Grafis juga merupakan hal yang diberikan tenaga tambahan pada Kirin 710. SoC ini menggunakan Graphics Processing Unit (GPU) ARM Mali G5 yang memiliki kinerja 1,3 kali lipat dibandingkan dengan ARM Mali T830 MP2 yang digunakan pada SoC Kirin 659 pada Huawei Nova 2i. Daya yang dimiliki Mali G5 juga lebih rendah dibandingkan dengan generasi sebelumnya tersebut.
Hal tersebut menandakan bahwa Kirin 710 memiliki kinerja prosesor single core 75% lebih baik dan 68% lebih baik saat menggunakan semua inti prosesor yang ada dibandingkan dengan Kirin 659.
Selain dari sisi prosesor, Kirin 710 juga membawa kemampuan 4G LTE dengan Cat 12 dan Cat 13. Kedua kategori tersebut mendukung kecepatan download hingga 600 MB/s serta memiliki kemampuan untuk tersambung dengan tiga jaringan sekaligus atau 3 Carrier Aggregation. Chipset ini juga sudah mendukung VoLTE dengan dual SIM.
Huawei mengklaim bahwa Image Signal Processor (ISP) dan Digital Signal Processor (DSP) telah ditingkatkan sehingga menambah kinerja dari kamera di kondisi rendah cahaya. Selain itu, chipset ini juga mendukung face unlock.
Secara spesifikasi, di atas kertas chipset ini akan sedikit lebih rendah kinerjanya dibandingkan chipset terbaru Qualcomm, yaitu Snapdragon 710. Hal tersebut dikarenakan Snapdragon menggunakan basis prosesor terbaru ARM, yaitu Cortex A75 dan A55 dengan clock yang sama. Adreno 616 juga disinyalir bakal lebih baik dari ARM Mali G5. Namun, hal tersebut tentu harus dibuktikan dengan pengujian lebih lanjut.
Sayangnya, tidak banyak lagi yang dibeberkan oleh Huawei untuk chipset yang satu ini. Akan tetapi, yang jelas adalah bahwa Kirin 710 (melihat dari spesifikasi) seharusnya mengalahkan kinerja Snapdragon 636, 660, dan Mediatek P60.
Walaupun begitu, setidaknya Huawei saat ini telah memiliki chipset yang bisa bersaing di pasar mainstream. Selain Huawei Nova 3i, tentu saja nanti chipset ini bakal dipakai oleh Honor, yang juga merupakan bagian dari perusahaan Huawei.
Mari kita lihat perkembangannya di masa depan.
Sumber artikel dan gambar: MyDrivers. Featured image: Pixabay.