Di kuartal keempat tahun 2018 lalu, Huawei membukukan peningkatan pengiriman perangkat smartphone sebesar 47% dibandingkan kuartal yang sama tahun sebelumnya. Menjadikan Huawei sebagai satu-satunya pabrikan yang mampu menyatatkan prestasi sebesar itu.
Berkaca pada prestasi tersebut, Huawei optimis mampu mengulanginya dan bahkan melakukannya dengan lebih baik di tahun ini. Huawei berambisi menjual sebanyak 250 juta unit smartphone di tahun 2019, dipimpin oleh flagship P30 series yang datang dengan sejumlah terobosan baru.
Bertempat di Paris, Huawei P30 dan P30 Pro diresmikan sebagai iterasi terbaru penerus P20 Series yang terjual sebanyak 16 juta unit tahun lalu. Sejumlah peningkatan menjadi suguhan utama, di mana kamera menjadi area yang banyak dipermak sebagai bentuk upaya untuk berada di depan para rival.
Kamera di seri Huawei P30 Pro menghadirkan opsi yang lebih menarik untuk para fotografer pemula. Di dalamnya terdapat empat kombinasi komponen berlabel Leica, antara lain sensor utama 40-megapiksel f/1.6 dengan OIS, lensa sudut ultra-lebar 20-megapiksel 16mm f / 2.2, lensa periskop 8-megapiksel dengan aperture f / 3.4 dan sensor Time of Flight yang membantu meningkatkan penginderaan mendalam untuk efek bokeh yang lebih baik.
Di seri P30 standar memang tak sementereng seri Pro tetapi masih tergolong teknologi kamera yang mengesankan bahkan untuk ukuran smartphone flagship sekalipun. Di punggung P30 terdapat sensor utama 40 megapiksel dengan aperture f/1.8, lensa sudut lebar 16 megapiksel dengan f / 2.2 dan lensa zoom telefoto 3x sebesar 8 megapiksel.
Terobosan berbeda juga dilakukan oleh Huawei yang memutuskan untuk membenamkan sensor RYYB baru yang diklaim meningkatkan penyerapan cahaya hingga 40%. Walhasil, kamera di P30 series ini lebih mampu memotret dengan kondisi cahaya yang rendah sekalipun. Di P30 Pro bahkan pengguna dapat menaikkan ISO hingga 409.600 atau 204.800 di seri P30. Jauh lebih tinggi dari apa pun yang terlihat pada ponsel sebelumnya.
Sementara untuk kamera depan, Huawei membenamkan kamera 32-megapiksel kendati tidak memboyong serta teknologi sensor 3D yang ditemukan di Mate 20 Pro.
Puas membahas kamera, sekarang kita geser ke desain dan bagian luar kedua perangkat. Dari luar, P30 Series ini tampak masih memiliki garis desain seri pendahulunya, P20 meskipun tampak beberapa lipatan dan sentuhan baru di sana sini. Layar keduanya dipisahkan beberapa inci, di mana seri P30 mempunyai ukuran layar 6,1 inci sedangkan P30 Pro sedikit lebih lega, 6,47 inci dengan panel yang sama-sama terbuat dari AMOLED. Sertifikat IP68 memastikan kedua perangkat dapat bertahan jika terendam air selama 30 menit di kedalaman hingga 5 meter.
Performa P30 dan P30 Pro sama-sama dimotori oleh chipset Kirin 980, chipset yang juga akan menjadi otak dari Mate Fold X, smartphone tekuk pertama Huawei. Sebagai informasi bagi Anda, bahwa Kirin 980 merupakan komponen yang dibangun dengan fabrikasi 7nm yang memuat sebanyak 6,9 miliar transistor. Ini 1,6 kali lebih banyak dari Kirin 970, generasi sebelumnya.
Hasil dari peningkatan yang dihadirkan oleh Kirin 980 diklaim menjaikan P30 dan P30 Pro merespon sentuhan 69% lebih cepat, menjalankan aplikasi 52% lebih cepat dan mampu membaca file 20% lebih baik dari chipset terdahulu.
Kapasitas RAM dan memori yang ditawarkan terdiri dari beberapa pilihan, antara lain RAM 6GB dan 8GB dengan penyimpanan mulai dari 128GB hingga 512GB.
P30 dan P30 Pro tersedia untuk preorder mulai hari ini, 26 Maret dengan penawaran harga sebagai berikut:
- Huawei P30 (RAM 6GB + 128GB): €799
- Huawei P30 Pro (8GB RAM + 128GB penyimpanan): €999
- Huawei P30 Pro (8GB RAM + penyimpanan 256GB): €1.099
- Huawei P30 Pro (8GB RAM + penyimpanan 512GB): €1,249
https://youtu.be/NfxwablloIw