Huawei telah menghadirkan penerus smartphone flagship Mate 30 Pro di Indonesia, yaitu Mate 40 Pro. Ya, hanya satu model saja, suadaranya Mate 40 dan Mate 40 Pro+ tidak menyertainya.
Mari bahas dari penampilannya, kita ke bagian belakang dulu karena yang paling menarik yaitu desain kamera belakangnya yang simetris. Bila Mate 30 Pro mengusung Halo Ring Design, Mate 40 Pro berubah menjadi Space Ring Design yang melingkar membentuk cincin dengan keterangan lensa Leica di tengah-tengahnya.
Beralih ke bagian depan, layarnya membentang 6,76 inci dengan resolusi 2.772×1.344 piksel. Menggunakan panel Flex OLED dengan refresh rate 90Hz dan touch sampling rate 240Hz. Terlihat Mate 40 Pro sudah tak pakai notch, berganti dengan dual punch hole di pojok kiri atas.
Lubang tersebut merupakan kamera depan 13MP dengan kemampuan istimewa, ditemani kamera TOF 3D untuk depth sensor sekaligus untuk mendukung fitur 3D Face Unlock. Saya bilang istimewa karena memiliki piksel berukuran besar 1,22um, dengan lensa ultrawide 18mm f/2.4 yang menyuguhkan mode selfie wide-angle 100 derajat.
Bukan hanya itu, kemampuan perekam video kamera depannya sanggup mencapai 4K di 30fps dan 60fps. Juga bisa merekam video frame rate tinggi 1080p pada 60fps dan 240fps untuk slow-motion yang dramatis.
Balik lagi ke layar, panel Mate 40 Pro mendukung saturasi dan kontras tinggi DCI-P3 HDR dan dilengkapi in-screen fingerprint. Layarnya juga melengkung 88 derajat ke sisi samping kanan dan kirinya, Huawei menyebutnya Horizon Display. Lengkungan halus tersebut juga membuat genggaman terasa lebih nyaman dan kontrol yang lebih presisi.
Bodinya tahan terhadap air dan debu dengan sertifikasi IP68. Untuk saat ini, hanya satu warna yang dibawa Huawei, Mystic Silver yang menyuguhkan banyak efek warna saat dilihat pada sudut-sudut tertentu.
Sekarang bahas kamera belakang, Mate 40 Pro mengemas kamera utama Super Sensing Wide 50MP f/1.9 RYYB dengan ukuran sensor sebesar 1/1,28 inci yang terbesar di kelasnya. Ditemani kamera Ultra Wide Cine 20MP f/1.8 dengan piksel besar 1,6um, dan kamera telephoto 12MP Periscope 5x serta dengan 7x optical zoom.
Kemampuan perekam videonya mendukung 4K di 30fps dan 60fps, serta 1080p pada 30, 60, 120, 240, dan hingga 480fps. Huawei melengkapinya dengan XD Fusion HDR Engine yang memungkinkan merekam video 4K HDR secara real-time, juga ada Super Steady Shot, dan mode pelacakan AI.
Untuk dapur pacu, Mate 40 Pro ditenagai chipset Kirin 9000 yang dibuat dengan proses pabrikasi 5 nanometer dan memiliki transistor 15,3 miliar. Menjanjikan peningkatan performa sekaligus efisiensi daya yang signifikan.
SoC ini mengemas CPU octa-core, meliputi satu 1x Cortex-A77 dengan clock speed sampai 3.13 GHz, 3x Cortex-A77 2.54 GHz, dan 4x Cortex-A55 2.05 GHz. Olah grafiknya pun sangat kuat dengan GPU 24 core Mali-G78, serta memiliki NPU 2 big-core dan 1 tiny-core.
Huawei mengklaim, untuk penggunaan jangka panjang 36 bulan, performa Mate 40 Pro hanya akan berkurang 2,5%. Baterai 4.400 mAh Mate 40 Pro juga unggul, sebab didukung Huawei Wired SuperCharge 66 W menggunakan kabel atau 50 W secara wireless.
Soal software, Mate 40 Pro masih hadir tanpa dukungan Google Mobile Services. Meski begitu ekosistem Huawei Mobile Services sebagai penggantinya terus berkembang dengan pesat, pencarian aplikasi bisa mengandalkan App Gallery atau Petal Search.
Sejumlah fitur anyar turut menyertainya, seperti Dynamic Graphic AOD yang lebih bervariasi dan berpadu dengan fitur Eyes On Display. Jadi, informasi Always on Display tersebut hanya akan muncul saat mata pengguna melihat layar smartphone. Kemudian ada AI gesture control, smart multi-window yang bisa membuka hingga tiga aplikasi secara bersamaan, dan multi-screen collaboration untuk menampilkan konten smartphone di layar laptop.
Berapa harga Huawei Mate 40 Pro? Di Indonesia dibanderol Rp15.999.000 dan bisa dipesan secara pre-order sejak tanggal 15 sampai 22 Desember 2020 dengan berbagai promo menarik.