Fotografer di era 80-an semestinya pernah mendengar nama Holga. Pabrikan asal Hong Kong itu dikenal akan kamera analognya yang mampu menghasilkan gambar dengan estetika yang unik, menampilkan berbagai macam distorsi visual seperti vignetting maupun light leak.
Tiga tahun lalu, Holga menghidupkan kembali kamera legendarisnya sebagai kamera digital. Untuk tahun 2018 ini, Holga memutuskan untuk terjun ke ranah portable printer melalui sebuah kampanye crowdfunding atas produk bernama Holga Printer, dengan desain mirip kamera Holga 120 tapi tanpa lensa.
Tidak seperti printer sejenis lainnya, Holga Printer sama sekali tidak membutuhkan baterai maupun sumber tenaga listrik lainnya. Ia murni mengandalkan pengoperasian mekanis, mengharuskan pengguna untuk memutar sebuah kenop di bagian sampingnya guna memulai proses pencetakan foto.
Holga Printer juga tidak memanfaatkan Bluetooth untuk menerima gambar dari smartphone. Penutup atasnya dapat dibuka, lalu ditarik hingga menjulang seperti piramida bangsa Aztec. Selanjutnya, pengguna tinggal meletakkan smartphone di atasnya, dengan layar menghadap ke bawah.
Holga sebenarnya bukan yang pertama menerapkan gaya desain semacam ini. Sebelumnya pernah ada Impossible Instant Lab Universal yang menerapkan konsep serupa. Bedanya, perangkat itu masih menggunakan baterai.
Holga Printer memakai kertas film Instax Mini besutan Fujifilm, yang memiliki dimensi 86 x 54 mm. Holga tak lupa menyertakan aplikasi smartphone opsional, sehingga pengguna dapat menambatkan filter untuk menambahkan kesan estetika unik ala kamera-kamera Holga.
Di Kickstarter, Holga Printer saat ini sudah bisa dipesan dengan harga paling murah HK$ 398, atau kurang lebih setara Rp 775 ribu.
Sumber: DPReview.