Dark
Light

Hijabstory Kini Luncurkan Layanan E-Commerce

1 min read
February 10, 2017
Suasana saat peluncuran layanan fashion commerce Hijabstory / Hijabstory

Geliat layanan e-commerce di tanah air mulai menarik perhatian pelaku bisnis yang sebelumnya memiliki toko offline untuk berjualan berbagai produk secara online. Salah satu pelaku bisnis yang kemudian mencoba untuk bermain di layanan marketplace online adalah Suhud Setia, pemilik Hijabstory. Perusahaan yang telah berdiri sejak tahun 2013 di Bandung, Jawa Barat, saat ini telah memiliki 23 galeri di seluruh Indonesia dengan fokus busana muslim, aksesoris dan perlengkapan lainnya untuk perempuan.

Di awal Februari 2017, Hijabstory secara resmi meluncurkan situs marketplace yang menjual semua produk dan brand busana muslim lokal untuk masyarakat Indonesia. Kepada DailySocial, General Manager Hijabstory Yogi Permana mengungkapkan, diluncurkannya situs Hijabstory bisa membantu lebih banyak lagi desainer lokal mempromosikan produk dan busana muslim mereka melalui Hijabstory.

“Hijabstory hadir dalam upaya menjadi partner para desainer muda fashion muslim untuk membantu memperluas cakupan distribusi dan pemasaran produk mereka, dan membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan produk fashion muslim dengan menghadirkan beraneka ragam fashion muslim terkini disertai kenyamanan area berbelanja,” kata Yogi.

Saat ini Hijabstory telah bermitra dengan lebih dari 300 brand lokal dan menjual busana muslim dengan harga yang terangkau serta pilihan pembayaran melalui bank transfer. Di situs Hijabstory juga dilengkapi dengan tautan video berisikan tips dan informasi tren terkini busana muslim untuk pengguna. Dengan memanfaatkan galeri yang ada, Hijabstory berencana untuk menambah titik distribusi.

“Target 2017, secara toko akan menambah titik distribusi dengan membuka beberapa cabang jaringan baru, memperbaiki atau mengubah tampilan toko yang sudah ada maupun interior yang sudah ada guna menunjang kenyamanan berbelanja konsumen,” kata Yogi.

Diharapkan hadirnya versi e-commerce Hijabstory selain untuk mempermudah proses belanja, juga dapat dijadikan wadah kreativitas bagi para desainer muda di Bandung.

“Strategi Hijabstory selalu berupaya untuk menghadirkan fashion muslim paling up-to-date guna memenuhi kebutuhan sehari-sehari masayarakat Indonesia akan busana muslim,” kata Yogi.

Tren marketplace busana muslim

Kemudahan yang ada di layanan e-commerce mempercepat potensi bisnis yang ada dalam industri busana, termasuk busana muslim. Kesuksesan Hijup merupakan contoh yang kemudian menjadi inspirasi beberapa pelaku UKM untuk kemudian memasarkan produk mereka secara online.

Meskipun kehadiran media sosial saat ini cukup banyak mendominasi pemasaran usaha pelaku UKM busana muslim, kehadiran marketplace seperti Hijabstory, Muslimarket, atau kanal khusus di layanan marketplace seperti Tokopedia, MatahariMall, atau Bukalapak bisa membantu pelaku UKM dan desainer lokal mempromosikan produknya lebih luas dan menjangkau lebih banyak pelanggan.

Previous Story

Dampak Pembukaan API Produk Perbankan di Mata Pelaku E-Commerce

Next Story

Bisa Jalankan Pong Sampai Terraria, Gameband Ialah Smartwatch-nya Para Gamer

Latest from Blog

Don't Miss

East Ventures Leads Seed Funding for Kasual, a Fashion Startup Combining Technology and D2C Approach

The direct-to-consumer (D2C) startup Kasual has secured seed funding led

East Ventures Pimpin Pendanaan Awal Kasual, Startup Fesyen yang Memadukan Teknologi dan Strategi D2C

Startup direct to consumer (D2C) Kasual mengumumkan telah mendapatkan pendanaan