JPG Magazine, sebuah majalah yang menganut konsep User Generated Content ini sekarang sudah hidup kembali. Setelah dalam kondisi “shutdown” bulan lalu, kini majalah fotografi itu telah mendapatkan nafas kehidupannya kembali. Nafas kehidupan yang dihembuskan oleh sejumlah investor ini telah mampu membiayai sebagian besar staf majalah tersebut.
JPG Magazine yang diluncurkan tahun 2006 lalu ini muncul dengan ide untuk memotong biaya dengan menerima konten dari para pembacanya yang ingin foto mereka tampil di majalah tersebut, dengan demikian menggantungkan hampir seluruh hidupnya di komunitas fotografi online. Namun, meski dengan biaya jurnalistik yang minimal, nyatanya majalah ini justru mengumumkan akan akan menutup JPG Magazine pada tanggal 2 Januari 2009 ketika perusahaan induknya, 8020 Media, kehabisan uang untuk mendanai JPG Magazine. Namun untuk sementara, JPG masih terus disuntikkan dana oleh sekelompok investor sambil menunggu selesainya draft calon rekanan. Flickr dan Smugmug adalah contoh dari dua perusahaan yang berniat untuk mengakuisisi JPG Magazine.
Konsep unik yang menggabungkan antara media cetak dan media sosial ini memang patut diacungi jempol. Dengan konsep ini JPG Magazine bisa mengumpulkan banyak penggemar setia di komunitas online miliknya, namun lagi-lagi traffic yang tinggi belum tentu mampu menghasilkan revenue untuk anda.
sumber:techcrunch
Wah padahal saya sudah berbangga hati memiliki edisi cetak terakhirnya (yang bertopik “Faith”). Ternyata muncul lagi. Nggak jadi bangga deh, hehehe…
Wah padahal saya sudah berbangga hati memiliki edisi cetak terakhirnya (yang bertopik “Faith”). Ternyata muncul lagi. Nggak jadi bangga deh, hehehe…
pinginnnnnnnn
pinginnnnnnnn
bagus tuk kita kembangkan