Dark
Light

Hasil Penjualan Tiket Bisa Jadi Sumber Pemasukan Baru Bagi Tim Overwatch League dan Call of Duty League

1 min read
January 29, 2020

Setelah sukses dengan Overwatch League, Activision Blizzard membuat liga baru tahun ini, yaitu Call of Duty League. Kedua liga tersebut menggunakan model franchise. Selain itu, Activision Blizzard juga meniru sistem kandang-tandang yang digunakan pada olahraga tradisional. Jadi, setiap tim yang ikut serta dalam OWL atau CDL harus memiliki markas di kota mereka untuk menyelenggarakan pertandingan.

Call of Duty League dimulai pada akhir pekan lalu. Pertandingan perdana diadakan di The Minneapolis Armory, yan gmerupakan markas dari Minnesota Rokkr. Menurut laporan The Esports Observer, tiket untuk pertandingan tersebut terjual habis. Secara total, ada 10 ribu fans yang menghadiri pertandingan yang berlangsung selama tiga hari tersebut. Sementara itu, Scott Wilpon, pemilik New York Excelsior, tim yang berlaga di Overwatch League, mengatakan bahwa dia optimistis tiket untuk pertandingan perdana OWL juga akan terjual habis. Pertandingan tersebut akan diadakan di Hammerstein Ballroom yang memiliki kapasitas hingga 2.200 kursi.

“Pasar lokal sangat memudahkan kami dalam mengembangkan dan menumbuhkan bisnis ini,” kata Wilpon. “Ini membedakan tim kami dari tim-tim lain dan memberikan tujuan serta fokus pada kami sebagai organisasi. Kami telah memiliki fans setia di New York yang memang sudah tertarik dengan gaming, dan hal ini memberikan mereka alasan untuk mendukung kami.”

Kabar tiket yang terjual habis membuat Pete Vlastelica, CEO Activision Blizzard Esports dan Comissioner of OWL merasa optimistis tentang penjualan tiket pertandingan sepanjang musim. Meskipun begitu, dia juga tak mau merasa terlalu percaya diri. “Penjualan tiket untuk pertandingan pada awal musim terlihat menjanjikan, ini kabar baik,” kata Vlastelica, seperti dikutip dari The Esports Observer. Dia menambahkan, ada beberapa tim yang hampir menjual habis tiket pertandingan di markas mereka. “Kami akan membuat pengumuman tentang penjualan tiket pada tahun ini, dan itu adalah pencapaian tersendiri.”

Penonton di Overwatch League | Sumber: Activision Blizzard
Penonton di Overwatch League | Sumber: Activision Blizzard

Pada 2020, semua tim OWL akan menyelenggarakan pertandingan di markas mereka setidaknya dua kali. Masing-masing tim mendapatkan 50 persen dari total penjualan tiket, hak siar media, merchandise, dan sponsorship. Saat ini, belum ada satu pun tim OWL yang telah mendapatkan untung. Namun, ini adalah tahun pertama mereka akan mulai mendapatkan penghasilan dari penjualan tiket. Masing-masing tim dapat memutuskan harga tiket pertandingan. Misalnya, harga tiket pertandingan Houston Outlaws dihargai sekitar US$50 sampai US$90. Sementara harga tiket pertandingan Boston Uprising berkisar US$40 sampai US$140 dan Philadelphia Fusion menawarkan tiket dari US$45 sampai US$150.

Vlastelica mengaku, masing-masing tim memiliki kemampuan untuk menjual tiket yang berbeda-beda. Narasumber lain mengatakan, tim yang dapat menjual tiket dengan lebih baik adalah tim yang memiliki eksekutif yang berpengalaman dalam mengadakan sebuah event. “Ini adalah waktu belajar bagi para tim esports. Ada banyak organisasi yang baru melakukan ini untuk pertama kalinya,” ungkap Vlastelica. “Sebagian tim OWL dimiliki oleh organisasi yang juga memiliki tim olahraga tradisional, tapi tidak semuanya. Mereka harus dapat belajar dengan cepat.”

Previous Story

Eve Spectrum Adalah Monitor yang Sangat Kapabel Hasil Rancangan 4.053 Orang

Aplikasi Bramble Indonesia Augmented Reality
Next Story

Hadir di Indonesia, Bramble Furniture Sajikan Pengalaman Menjelajah Produk Lewat Augmented Reality

Latest from Blog

Don't Miss

Valve Buat Regulasi Baru di CS:GO, Apa Dampaknya ke Ekosistem Esports?

Selama bertahun-tahun, Valve jarang turun tangan untuk menentukan arah perkembangan
Microsoft menunda akuisisi Activision Blizzard

Microsoft dan Activision Blizzard Sepakat Menunda Akuisisi ke Bulan Oktober

Perjalanan panjang dari akuisisi terbesar oleh dua perusahaan teknologi raksasa,