Hari Belanja Online Nasional tahun ini kembali akan digelar 12 Desember mendatang. Ajang tahunan yang menyediakan berbagai tawaran menarik bagi para pembelanja online tahun ini akan melibatkan tidak kurang dari 72 pelaku bisnis e-commerce di Indonesia. Tak hanya situs e-commerce yang ikut berpartisipasi, tetapi juga bank penyedia layanan kartu kredit (CIMB Niaga), platform mobile messaging (Line, KakaoTalk, dan BBM), dan penyedia layanan logistik (JNE).
Salah satu tujuan dari perhelatan akbar dunia online ini untuk memberikan edukasi dan pengalaman kepada masyarakat luas tentang nyaman dan mudahnya berbelanja online. Ajang ini pertama kali digelar pada 2012 dan terbukti mendapat sambutan bagus dari para pembelanja online.
Seluruh layanan e-commerce yang terlibat di Hari Belanja Online Nasional ini sangat optimis dengan perayaan tahun ini. Mereka menyatakan kesiapan untuk memberikan pengalaman berbelanja online, mulai dari secara visual dari layar hingga akhirnya barang diterima oleh konsumen, sebagai sebuah pengalaman yang menyeluruh dan pada akhirnya akan memajukan dunia online retail di Indonesia.
“Persiapan lebih matang, karena kali ini event-nya sudah terorganisir dari jauh hari. Berrybenka misalnya, kami memberikan diskon terbesar di tahun ini, yaitu discount up to 90% + 12 % untuk partner yang mendukung,” tutur VP Marketing BerryBenka Lily Suriani. Target yang dipatok Berrybenka adalah peningkatan 20 persen terhadap traffic dan revenue. (Baca juga: ShopDeca, Zalora dan BerryBenka Kebanjiran Pengunjung Pada Gelaran Hari Belanja Online Nasional Kemarin).
“Persiapan yang kami lakukan lebih fokus pada special deals atau benefit yang akan diterima oleh pelanggan. Selain itu, kami juga banyak melakukan persiapan dari sisi technical agar selama promo berjalan, website PinkEmma tetap stabil. karena kami yakin, baik traffic ataupun order akan bisa naik hingga 10 kali lipat,” ungkap CEO PinkEmma Iwan Tantra.
“Ini merupakan tahun pertama elevenia terlibat aktif dalam Hari Belanja Online Nasional. Kami melihat bahwa moment ini menjadi salah satu bentuk terima kasih dan upaya untuk senantiasa memberikan penawaran terbaik kepada member,“ ujar Senior Manager Business Development & Public Relations Elevenia Anggita Vela Lydia.
Berdasarkan data eMarketer, pertumbuhan bisnis e-commerce di Indonesia, terutama B2C masih akan berkembang pesat hingga setidaknya tiga tahun mendatang. Tahun ini diperkirakan pertumbuhan bisnis e-commerce B2C di tanah air mencapai 45.1%, hanya kalah oleh perkembangan bisnis serupa di Tiongkok.
Asal Mula Harbolnas (Hari Belanja Online Nasional)
Rizki Suluh Adi, sebagai salah satu orang yang mengagas gerakan ini, kepada DailySocial menceritakan kisahnya, “Awal Harbolnas sih sebetulnya tidak sengaja. Suatu hari di akhir Nnovember 2012, di tengah hujan lebat, sambil nunggu hujan nggak sengaja ketemuan di Starbucks. Masing-masing habis meeting sendiri-sendiri dan tidak janjian. Akhirnya hasil ngopi bareng sepakat bikin event bareng di 121212. Dari email, telepon, WhatsApp, akhirnya beberapa (layanan) e-commerce bergabung dan mendapatkan support dari Yahoo! dan Telkomsel,” tutur Rizki yang pada saat itu masih bergabung di Lazada Indonesia.
(Baca juga: Pecahkan Rekor Penjualan, Lazada Bertekad Gelar #1212Sale Lagi di Tahun Depan)
“Believe it or not, teman-teman volunteer pro bono semua. Tidak dibayar. Malah kami patungan. Kadang harus sport jantung juga, karena kami semua juga harus tetap menjalankan pekerjaan sehari hari dan ditambah kerja sukarela menjadi panitia #1212Sale. Tapi karena gotong royong, semua bisa dikerjakan on time dan terasa ringan,” tambah Rizki yang saat ini bergabung dengan Eraphone.
Berikutnya Harbolnas disepakati menjadi acara rutin tahun setiap 12 Desember. Di tahun ketiga ini Harbolnas semakin banyak didukung partner dan peserta.
Perayaan #1212Sale, di mata penggagasnya, sudah bukan hari seru-seruan untuk layanan e-commerce saja. Ajang ini telah melibatkan seluruh lini industri digital di Indonesia. “Semua lini terlibat di sini. Tidak cuma (layanan) e-commerce-nya, tapi juga digital media, adtech (ad network, ad platform), social network service, chat app, payment gateway, bank, operator telekomunikasi, dan (penyedia layanan) logistik. Bahkan (sejumlah) brand pun memberikan dukungan diskon,” lanjut Rizki.
Netizen Jakarta tentang Harbolnas
Harbolnas tahun lalu bisa dibilang menuai sukses. Layanan e–commerce yang berpartisipasi mengalami peningkatan, mulai dari traffic hingga jumlah transaksi ketimbang hari biasanya. Pemantauan kami pada saat itu, menunjukkan beberapa situs sempat down sebelum menjelang siang, padahal para pelaku layanan e-commerce mengaku ssudah melakukan persiapan lonjakan traffic pengunjung sejak sehari sebelumnya.
Putri Arumi (Mia), seorang ibu rumah tangga yang sering memenuhi kebutuhan rumahnya dengan berbelanja online mengaku tidak tahu tentang event ini. “Aku belanja online karena simple, dan banyak diskon. Makanya beli mesin cuci sampai peralatan masak, dan dapur hampir semuanya online. Wah, setiap tanggal 12 Desember ada diskon gede-gedean, baru tahu. Asyik donk,” ujar Mia bersemangat.
Berbeda dengan Mia, seorang aktivits lingkungan Ola Abas mengaku menyesal sebab sempat terlewat Harbolnas tahun lalu. Ia mengetahui Harbolnas dari status seorang kawannya di media sosial yang memanfaatkan moment #1212Sale untuk membeli tiket pesawat dan pemesanan hotel untuk liburan akhir tahun keluarganya. “Pas baca statusnya sudah terlewat sehari, Tahun ini mau coba, dong!” ungkap Ola.
Wardah Fajri (Wawa), Ani Berta, dan Reza Gardino, ketiganya adalah blogger, mengatakan meski mengetahui event #1212Sale (Harbolnas) mereka belum pernah memanfaatkan event ini untuk belanja online meski diiming-imingi diskon besar. Mereka menyatakan biasanya tidak terdorong berbelanja ketika tidak sedang membutuhkan.
“Pas event, pas enggak ada yang ingin dibeli,” aku Ani, sementara Wawa yang merupakan pelanggan Lazada, Zalora, dan Berrybenka mengemukakan, “Kalau belanja online biasanya enggak ada sangkut pautnya sama Harbolnas. Belanja ya, pas lagi butuh dan uangnya ada.”
Reza setali tiga uang dengan mengatakan, ”Belanja online karena terbiasa cari barang online dan malas kalau beli offline. Terakhir baru bulan November beli notebook di Bhinneka. Jadi, kalau ada diskon tetapi enggak ada yang dimauin, yah enggak belanja.”