Ultrabook masih belum populer karena harganya yang tergolong tinggi. Salah satu penyebabnya adalah karena mahalnya harga komponennya, misalnya Solid State Drive (SSD). Media penyimpanan ini unggul hampir segalanya daripada Hard Disk Drive (HDD). Lebih cepat, dengan ukuran yang lebih kecil, lebih tahan goncangan, dan mengkonsumsi daya yang lebih kecil. Masalahnya, teknologi SSD jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan harga HDD biasa.
Kabar bagus tentang SSD muncul dari ulasan DealNews tentang tren harga SSD ini. Menurut DealNews, sepanjang 2012 penurunan harga tidak hanya dialami oleh SSD berkapasitas 64 GB dan 128 GB saja. Harga SSD berkapasitas besar seperti 256 GB juga turun sehingga beda harga antara SSD berkapasitas kecil dan besar terus berkurang.
Bahkan, harga per GB untuk SSD kapasitas besar dan kecil sekarang sudah hampir seimbang. Awal tahun ini SSD 256 GB mempunyai harga sekitar 1.37 dollar Amerika per GB. Harga ini turun 65% menjadi hanya sekitar 0.48 dollar per GB pada September ini. Sedangkan SSD 64 GB yang awalnya seharga 0.86 dollar per GB, pada September ini turun 45% ke harga 0.47 dollar per GB.
Artinya, kini produsen Ultrabook bisa dan perangkat lain bisa menggunakan SSD dalam produk mereka dengan kapasitas yang lebih besar tanpa adanya kesenjangan harga yang terlalu besar dibandingkan dengan versi produk yang mempunyai kapasistas lebih kecil. Adaptasi SSD bisa berjalan dengan lebih cepat tidak hanya untuk laptop dan perangkat high-end, tapi bisa menjangkau hingga ke perangkat kelas menengah.
Dengan adaptasi lebih cepat, produksi lebih banyak, maka harga SSD juga bisa diturunkan lagi. Karena laptop saat ini rata-rata mempunyai media penyimpanan yang besar hingga mencapai 500 GB bahkan lebih, tentunya penurunan harga SSD berkapasitas besar seperti 512 GB juga dinanti. Sekali harga SSD 512 GB bisa terjangkau, maka SSD akan semakin populer digunakan pada banyak perangkat.
Via : TheNextWeb.
