Dark
Light

Back To Hardware: Tren Startup 2013?

1 min read
March 11, 2013

Selama lebih dari satu dekade ini, dunia teknologi bisa dibilang terfokus pada pengembangan perangkat lunak (software) mulai dari aplikasi desktop, mobile dan juga aplikasi berbasis web. Namun jika anda memperhatikan belakangan ini di dunia mulai bermunculan startup-startup baru yang mulai keluar dari lingkup hardware semata, namun sudah mulai berhubungan dengan perangkat keras (hardware). Tidak sedikit analis yang bilang bahwa sejak 2012 lalu hardware startups mulai populer.

Sebut saja Square, Nest, LeapMotion, Makerbot, Dropcam, iRobot dan masih banyak lagi hardware startup yang kebanyakan berbasis di Amerika Serikat. Ada juga yang membangun sebuah platform berbasis hardware seperti Raspberry Pi, Arduino dan lain-lain. Paul Graham, pendiri YCombinator mengatakan bahwa sebenarnya startup hardware selalu ada namun belum menemukan metode yang cocok untuk bisa berkembang dengan skala besar seperti software. Dari sisi bisnis, monetisasi dari hardware tentu jauh lebih mudah daripada monetisasi software.

Hardware: bisnis besar dengan skalabilitas kecil, Software: skalabilitas tinggi namun sulit monetisasi.

Namun sepertinya hal ini mulai berubah dengan mulai munculnya startup hardware yang masuk ke pasar konsumen dan tentu saja Apple berperan besar disini. Bagaimana untuk startup Indonesia? Tentu saja bukan berita baru bahwa Indonesia memiliki talenta muda yang luar biasa di bidang hardware, dengan kemenangan di berbagai kejuaraan robotika tingkat nasional, regional bahkan internasional. Tentu saja startup hardware tidak hanya terbatas di robotika, namun ‘sensor’ belakangan ini mulai populer di kalangan konsumen.

Potensi ini sejauh ini agak kurang termanfaatkan dengan baik dan bisa mengakibatkan brain-drain yang fatal. Sayangnya juga, belum banyak investor yang melirik ke bisnis robotika dan hardware secara general di Indonesia. Padahal secara garis besar, mungkin bisnis hardware bisa jauh lebih menguntungkan ketimbang bisnis software jika produk yang berguna bisa dikelola dengan baik. Pastinya dana yang dibutuhkan untuk startup hardware bisa lebih besar ketimbang software, namun dengan makin majunya industri teknologi maka harga-pun bisa makin murah, apalagi melihat sisi bisnis yang menggiurkan.

Untuk investor yang memiliki latar belakang non-teknologi, mungkin ada baiknya masuk ke ranah investasi startup hardware karena modal yang dibutuhkan lumayan besar dan tidak perlu bersusah payah memikirkan model bisnis yang cocok.

Rama Mamuaya

Founder, CEO, Writer, Admin, Designer, Coder, Webmaster, Sales, Business Development and Head Janitor of DailySocial.net.

Contact me : [email protected]

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

[Manic Monday] Remember the “Old” Content Industry?

Next Story

Bocoran Foto Tampilan Fisik BlackBerry Q10

Latest from Blog

Don't Miss

Nintendo Switch Jadi Konsol Paling Laku ke-3, Bagaimana Bisa?

Nintendo Switch kini duduk di peringkat 3 dalam daftar konsol
Playground Web3 platform

Playground Hadirkan Platform untuk Menemukan Proyek dan Game Web3 Terpercaya

Meski kerap menjadi topik pembicaraan dalam setahun terakhir, tren Web3