Layanan online grocery HappyFresh mengumumkan perolehan pendanaan Seri B, dalam jumlah yang tidak disebutkan, yang dipimpin oleh Samena Capital. Turut serta dalam pendanaan ini adalah sejumlah investor terdahulu, seperti Vertex Ventures, SMDV, dan Endeavor Catalyst. Dikonfirmasi juga bahwa Happyfresh akan fokus di 3 pasar utamanya yang berpotensi paling besar memberikan keuntungan secara berkelanjutan, yaitu Indonesia, Malaysia, dan Thailand. HappyFresh disebutkan meninggalkan pasar Filipina dan Taiwan.
Pendanaan ini diperoleh HappyFresh tepat setahun setelah pendanaan Seri A senilai $12 juta yang berasal dari Vertex Ventures dan SMDV. Happyfresh berbasis di Jakarta dan di Indonesia sendiri telah bekerja sama dengan setidaknya 5 jaringan swalayan dan beroperasi di tiga kawasan besar, Jabodetabek, Surabaya, dan Bandung.
Investasi ini bisa dibilang yang pertama dilakukan Samena Capital untuk startup teknologi di kawasan Asia Tenggara. Sebelumnya perusahaan investasi ini banyak berinvestasi untuk perusahaan-perusahaan di India dan Timur Tengah.
Shirish Saraf, Founder & Vice Chairman of Samena Capital, dalam rilisnya mengatakan, “Kami sangat senang dengan peluang yang berasal dari teknologi baru dan kelas konsumen yang sedang berkembang cepat di Asia Tenggara. HappyFresh menyediakan platform teknologi revolusioner untuk konsumen Asia Tenggara untuk melakukan belanja bulanan secara instan, fleksibel, dan nyaman yang memenuhi standar yang diharapkan untuk produk-produk segar.”
Kepada TechCrunch, meskipun menolak mengungkapkan kapan target pencapaiannya, CEO HappyFresh Markus Bihler menyebutkan pendanaan ini akan mendorong mereka untuk mencapai titik keuntungan. Itu salah satu alasan penutupan operasional di Taiwan dan Filipina. HappyFresh sendiri memperoleh pendanaan dalam bentuk 3 cara, yaitu biaya transportasi, pembagian pendapatan dengan retailer, dan bisnis analytics HappyData.