Layanan hasil kemitraan Grab dan HappyFresh, bertajuk “GrabFresh”, mulai hadir di Indonesia sejak kemarin. Pihak HappyFresh mengungkapkan akan meneruskan kemitraan yang sudah dijalin dengan Grab untuk “GrabFresh” ke luar Indonesia. Negara berikutnya yang sedang dipersiapkan adalah Thailand dan Malaysia. Baik HappyFresh maupun Grab sudah hadir di sana. Potensi bisnis online grocery yang besar di Asia Tenggara menjadi kekuatan dibalik kemitraan ini dilaksanakan.
CEO HappyFresh Guillem Segarra dalam wawancaranya dengan DailySocial mengatakan, Jumat (3/8). “Tentunya setelah Indonesia, GrabFresh akan hadir di Thailand dan Malaysia. Mungkin berikutnya akan mengikuti wilayah di mana Grab telah hadir.”
Indonesia menjadi negara kontributor utama bagi bisnis HappyFresh secara keseluruhan. Meski Segarra enggan menyebutkan angka detailnya, di Indonesia saja mereka telah memproses jutaan transaksi sepanjang tahun ini. Terdapat ratusan mitra pengemudi dan personal shopper yang telah bergabung di HappyFresh.
Wilayah operasional HappyFresh di Indonesia sejauh ini ada di tiga kota, yaitu Jakarta, Bandung, dan Surabaya.
Bisnis HappyFresh secara keseluruhan di tiga negara, bila dibandingkan dengan tiga tahun sebelumnya, diklaim naik hingga 5 kali lipat. Sehingga bisa dikatakan HappyFresh merupakan pemain yang cukup dominan untuk segmen online grocery di Indonesia.
Bagi Segarra, kemitraan ini adalah win win solution bagi kedua belah pihak. Buat HappyFresh, hadirnya layanan online grocery-nya ke dalam aplikasi Grab menjadi jembatan tercepat untuk mendapatkan pengguna baru yang sebelumnya adalah pengguna setia Grab. Dengan demikian, visi perusahaan yang ingin menjangkau keluarga di seluruh Asia Tenggara dapat terealisasi dengan segera.
Di satu sisi, bagi Grab, untuk mewujudkan ambisinya sebagai “super app“, membangun bisnis online grocery adalah tantangan besar. Tidak mudah untuk membangun sendiri layanan tersebut dalam waktu singkat. Banyak hal yang harus dibangun, seperti jaringan dengan supermarket, retailer, pelayanan prima, dan sebagainya.
“Pada akhirnya kami berdua sepakat untuk menyeriusi GrabFresh. Pembicaraan ini sudah dimulai sekitar 3-4 bulan lalu sebelum akhirnya benar-benar resmi beroperasi.”
Segarra menjamin layanan yang dirasakan pengguna baik itu memesan lewat GrabFresh ataupun aplikasi HappyFresh sendiri akan tetap sama. Produk dan supermarket yang ditawarkan sama persis dengan HappyFresh. Pengguna akan dilayani personal shopper yang sama, meski memesan lewat GrabFresh.
“Ada 300 ribu SKU di HappyFresh yang bisa dipilih pengguna lewat GrabFresh. Pesanan dijamin akan sampai di hadapan konsumen dalam satu jam. Kami berusaha memberikan pelayanan yang sama untuk para pengguna GrabFresh. Semoga ada feedback positif yang bisa kami terima ke depannya.”
Siap menggalang putaran dana baru
Dalam kesempatan yang sama, Segarra menyebutkan kemitraan antara HappyFresh dengan Grab adalah perluasan jaringan komersil. Dia sendiri tidak membantah atau mengiyakan tentang kemungkinan Grab berinvestasi di HappyFresh seperti yang diberitakan e27 sebelumnya.
Perusahaan disebutkan tengah mempersiapkan penggalangan dana segar untuk pendanaan Seri C pada akhir tahun ini. Dana tersebut akan dipakai untuk ekspansi ke negara baru dan perluasan layanan ke kota-kota baru di Indonesia tahun depan. Di samping itu, HappyFresh akan memperbaiki tampilan UI/UX aplikasi agar lebih personal bagi para penggunanya.
Tepat dua tahun yang lalu HappyFresh memperoleh pendanaan Seri B dengan nilai yang tidak disebutkan, dari Samena Capital sebagai lead investor.
“Dengan dana segar nantinya akan kami gunakan untuk pacu bisnis kami di mana kami telah beroperasi, memberikan pelayanan yang lebih baik dengan menghadirkan aplikasi yang lebih personal,” tutup Segarra.