21 September 2020

by Lukman Azis

[Hands-on] Menjajal Fitur Baru iOS 14, Dari Widget Sampai PiP

Saya mencoba iOS 14 di perangkat iPhone 6s Plus

Pada perhelatan Worldwide Developers Conference 2020, Apple akhirnya merilis pembaruan sistem operasi mobile terbarunya yaitu iOS 14. Mulai dari pengguna iPhone 6s (termasuk versi Plus) dan seri iPhone yang lebih baru sudah dapat mengunduh pembaruan iOS 14.

Caranya buka settings, lalu pilih menu general dan software update. Istri saya kebetulan pengguna iPhone 6s Plus dan saya membantu menginstal sekalian mencobanya.

Ukuran filenya sekitar 2,2GB dan setelah unduhannya selesai, proses pembaruannya memakan waktu cukup lama kira-kira 20 menit. Faktanya iPhone 6s Plus memang sudah cukup tua, dirilis tahun 2015 dan menggunakan chipset Apple A9. Jadi, kemungkinan iOS 14 merupakan dukungan pembaruan software terakhir.

Hands-on iOS 14

Cantik dan elegan, kesan saya terhadap penampilan iOS tidak berubah sejak lama. Pada iOS 14, antarmukanya mendapatkan peningkatan dengan memperbolehkan kita memasang widget dan diujung sebelah kanan kini terdapat App Library.

Ya, kita bisa menyisipkan widget ke homescreen di antara ikon-ikon aplikasi. Fitur widget ini sudah ada sejak lama di Android, namun seperti biasa Apple mengemasnya dengan sangat baik.

Widget di iOS 14 tidak hanya tampil lebih kece tapi juga lebih interaktif. Untuk menambah widget, caranya tekan area kosong di homescreen dan selanjutnya klik ikon (+) di pojok kanan atas. Beberapa widget andalan antara lain Smart Stack, App Suggestions, Siri Suggestions, Screen Time, dan sebagainya.

Sementara untuk App Library ini jelas bukan App Drawer seperti di Android, fitur ini memungkinkan kita mengorganisir aplikasi menjadi grup yang sesuai dengan jenisnya atau kemauan kita. Secara default, beberapa grup diantaranya adalah suggestions, recenty added, social, entertainment, creativity, uitilities, productivity & finance, games, dan lainnya.

Fitur baru lainnya ada aplikasi penerjemah bahasa baru atau Translate yang dapat menerjemahkan percakapan secara real-time. Opsi jalur sepeda di Apple Maps, serta memungkinkan mengganti aplikasi default untuk browser dan email.

Kemudian ada fitur Picture in Picture (PiP) untuk memperkecil video supaya kita bisa membuka aplikasi lain. Saya mencoba dengan aplikasi Netflix, kita bisa menyembunyikan video tersebut dengan menggesernya ke kiri atau ke kanan tetapi audio tetap terdengar. Sayangnya, seperti rumor yang beredar fitur ini tidak bekerja di aplikasi YouTube kecuali bila Anda berlangganan YouTube premium.

Terakhir saya ingin membahas performa iOS 14 di iPhone 6s Plus yang secara mengesankan masih berjalan dengan cukup mulus. Meski begitu, saya mendapati lag saat melakukan tugas-tugas tertentu. Contohnya saat saya menandai banyak foto untuk dikirim lewat WhatsApp atau mengirim foto lewat email.

Terlepas dari beberapa fitur iOS 14 yang sudah ada di Android sebelumnya, sekali lagi kemasan Apple itu berbeda dan pengalaman pengguna yang disuguhkan pun tak sama. Saya pikir tidak ada yang lebih baik, baik Android atau iOS punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing.