Situs penyedia riset pasar HaiSurvey, Selasa (1/4) kemarin mengumumkan telah meluncurkan layanan terbaru yang disebut dengan Direct Survey. Layanan baru ini memungkinkan pengguna untuk melakukan riset pasar online kepada seluruh konsumen di wilayah Asia Tenggara secara mandiri dengan bebas biaya berlangganan namun dengan biaya yang dapat disesuaikan sendiri.
Sedikit informasi, di Indonesia jaringan riset pasar online HaiSurvey masuk dengan nama NusaResearch yang baru hadir pada tahun lalu. Kala itu, layanan riset online yang diberikan masih dalam bentuk percobaan bernama Open Survey di mana layanan riset tersebut dapat digunakan secara gratis tanpa dikenakan biaya. Dengan hadirnya layanan Direct Survey, otomatis layanan gratis Open Survey kini sudah tak berlaku lagi.
Menurut keterangan pers yang dikirimkan kepada kami, Direct Survey dirancang untuk memudahkan penelitian kualitatif secara online. Seperti misalnya dalam membuat kuesioner, menentukan target responden, mengatur kuota hasil riset, dan lain sebagainya. Bagi periset, layanan Direct Survey diklaim memiliki aksesibilitas yang memudahkan, tak hanya dalam menjangkau sampel riset namun kemudahan yang diberikan dalam hal me-monitoring hasil riset lewat berbagai perangkat seperti perangkat desktop dan juga perangkat mobile.
Dalam menjangkau sampel, undangan survey yang telah dibuat dalam Direct Survey tidak hanya melalui email seperti sebelumnya, namun juga ditampilkan ke dalam halaman login dari responden. Kemudahan jangkauan ini diklaim sendiri oleh pihak HaiSurvey periset akan mendapatkan hasil survey cukup dengan jangka waktu 24 jam setelah survey diluncurkan. Untuk hasil survey, periset dapat menyimpan hasil survey-nya ke dalam format yang umum seperti .csv dan format .xls. Selain itu, hasil tabulasi lengkap juga dapat diunduh secara otomatis.
Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, dalam menggunakan layanan ini pengguna tak dibebankan biaya berlangganan per bulan. Namun, sebagai situs penyedia layanan, monetisasi yang dilakukan tetaplah ada. Kembali seperti dalam keterangan yang dimuat, periset bisa mengatur biaya risetnya sendiri dengan menyesuaikan jumlah pertanyaan, banyaknya responden, dan lain sebagainya. Dengan penerapan biaya seperti ini, periset dapat menyesuaikan budget riset yang dimiliki agar jauh lebih hemat.
Walau disiapkan untuk seluruh pasar Asia Tenggara, layanan Direct Survey khusus wilayah ASEAN untuk saat ini hanya baru dapat digunakan bagi pengguna di Indonesia dan Vietnam. Untuk meng-cover pasar tersebut, Direct Survey menghadirkan layanan terjemahan bahasa Indonesia dan Vietnam ke dalam bahasa Inggris dan Jepang, begitu pula sebaliknya. Jadi bagi pengguna yang kurang mahir dalam bahasa asing tetap dapat menggunakan layanan ini dengan mudah.
[ilustrasi foto: Shutterstock]