Dalam acara peluncuran Redmi 1S di Jakarta, president Bin Lin menjelaskan bahwa Xiaomi ialah perusahaan dengan jumlah founder terbanyak. Belum ada yang bisa memastikan apakah hal itu adalah kunci kesuksesan mereka, tapi semenjak didirikan di tahun 2010, Xiaomi berhasil mengumpulkan jutaan fans setia dan menjual lebih dari 55 juta unit handset.
Redmi 1S mungkin bukanlah satu-satunya smartphone Xiaomi yang ditunggu-tunggu penggemarnya, namun produk ini merupakan pertanda sang raksasa Beijing itu resmi mendarat di tanah air. Kehadiran 1S dapat dibilang juga berperan sebagai pemulus jalan bagi handset besutan Xiaomi lain.
Sekilas, kita mungkin berpikir bahwa Redmi 1S lagi-lagi diracik sebagai smartphone modern berperforma tinggi untuk dipasarkan ke lini budget dengan harga super-murah. Walaupun pemikiran tersebut tidak sepenuhnya salah, Redmi 1S menyimpan hal spesial di dalam penampilan mungilnya.
Terdapat beberapa faktor yang menjadi keunggulan terbesar handset buatan Xiaomi: software, performa hardware dan build quality. Dan tiga hal itu juga ditanamkan ke dalam Redmi 1S. Produk ini adalah smartphone berlayar HD 4,7-inci, ditenagai prosesor quad-core 1,6Ghz Cortex-A7 dengan system-on-chip Qualcomm Snapdragon 400. Spesifikasi seperti ini mungkin sudah sering kita temui, namun saat terintegrasi dengan MIUI, pungguna mendapatkan pengalaman unik – jarang kita temui di platform lain.
Info menarik: Lazada Akan Jual Xiaomi Redmi 1S Mulai Tanggal 4 September, Registrasi Malam Ini (Updated)
MIUI merupakan user interface berbasis sistem operasi Android buatan Xiaomi untuk produk handset mereka. Xiaomi berupaya menciptakan platform yang menyajikan kesederhanaan dan interaktivitas. Sang produsen berjanji bahwa antar muka ini sangat intuitif dan mudah dimengerti bahkan oleh mereka yang baru pertama kali menggunakannya.
User interface tersebut memberikan kita cara mudah dalam menakses dan mengelola konten smartphone. Xiaomi telah menanggalkan berbagai distraksi sehingga pengguna bisa tetap fokus pada tugas. Satu contohnya, Anda bisa membalas pesan tanpa perlu masuk ke aplikasi chat serta solusi-solusi cerdik lain. Tapi bagi saya sendiri, hal paling mengagumkan dari MIUI adalah perhatian Xiaomi pada detail.
Lin Bin mendemonstrasikan beberapa hal sederhana seperti proses menghapus app. Logo aplikasi ditekan, kemudian di-drag ke bagian atas layar untuk meng-uninstall-nya. Lalu apa yang spesial?
“Coba perhatikan lagi,” kata Bin. “Tiap logo app yang saya hapus akan terurai menjadi partikel-partikel warna sama seperti logonya. Jika ada warna biru dan putih, partikel berwarna biru dan putih. Jika hijau dan oranye, partikel terburai dengan warna hijau dan oranye. Saya bisa melakukan hal ini seharian, tinggal download app sebanyak-banyaknya dari Google Play, kemudian menghapusnya.”
Contoh lain adalah penampilan aplikasi kompas. Bin mengungkapkan bagaimana mereka mengubah app ‘membosankan’ tersebut menjadi lebih interaktif. Saat Anda mengaktifkannya di posisi horisontal, kompas muncul dalam visual 3D yang merespon gyroscope. Namun saat mengangkatnya di posisi vertikal, kompas menghilang dan kamera akan aktif, dilengkapi indikator sudut.
Info menarik: Trikomsel Jalin Kerja Sama dengan Xiaomi, Akan Distribusikan Perangkat Xiaomi di Indonesia
Berbeda dari platform lain, MIUI mendapatkan update secara berkala tiap minggu – tepatnya pada hari Jumat. Update tersebut adalah hasil kolaborasi Xiaomi dengan komunitas, termasuk dalam menyajikan versi bahasa lokal. Xiaomi dengan gembira mengabarkan bahwa berkat kerja keras fans mereka di nusantara, lokalisasi MIUI ke dalam Bahasa Indonesia sudah rampung 100 persen.
Bahkan untuk smartphone budget, Redmi 1S telah melewati berkali-kali proses kontrol kualitas. Bagian headphone, USB, baterai dan SD card sudah diuji 3.000 kali. Tiap tombol ditekan 100.000 kali, dan layar sentuhnya di-tap tidak kurang dari 500.000 kali. Bagian frame-nya saja melewati 40 tahapan dari plat logam menjadi satu frame utuh. Lalu robot meneteskan air untuk memastikan kemulusan permukaannya.
Tentu build quality tak berarti tanpa performa. Vice president Xiaomi, Hugo Barra, menunjukkan hasil software benchmark AnTuTu. Dan dengan rangkaian hardware-nya, Redmi 1S mendapatkan skor 21.620. Berdasarkan hasil AnTuTu dalam daftar smartphone kelas menengah, Redmi 1S berada di atas Moto G, Oppo Fin 5 Mini, Sony Xperia M2, Nexus 4 dan Zenfone 5 – hanya satu tingkat di bawah Nexus 5 yang dibanderol Rp 4,5 jutaan.
Barra menuturkan bahwa terhitung bulan September, Xiaomi akan membuka 17 service center di Indonesia untuk memastikan layanan purna jual yang memuaskan dan pengalaman pengguna bebas hambatan. Menurut Barra, mereka berusaha memastikan agar proses perbaikan produk hanya memakan waktu dua jam saja. “Anda tinggal menunggunya sambil berjalan-jalan,” kata sang vice president.
Untuk semua kualitas dan layanan di atas, Xiaomi Redmi 1S bisa dimiliki seharga Rp 1,5 juta. Registrasinya sudah dimulai tanggal 27 Agustus kemarin melalui Lazada Indonesia dan segera tersedia tanggal 4 September nanti.
Anda bisa mendapatkan berbagai informasi terkait Xiaomi di Trenologi lewat tautan berikut ini:
Xiaomi Resmi Umumkan Kehadiran di Indonesia
Ini Perangkat Xiaomi yang Akan Dijual di Lazada
Lazada Akan Jual Xiaomi Redmi 1S Mulai Tanggal 4 September, Registrasi Sudah Dimulai
Trikomsel Jalin Kerja Sama dengan Xiaomi, Akan Distribusikan Perangkat Xiaomi di Indonesia