Editor’s Note: Artikel kali ini adalah bagian dari seri tulisan tentang User Experience (UX), yang merupakan unsur penting dalam proses pengenalan produk ke pengguna. Kali ini penulis akan membahas tentang siapa yang perlu berpartisipasi dalam proses UX dan tingkatan partipasinya.
Seorang desainer User Experience (UX) pada dasarnya adalah seorang yang memiliki keahlian general. Keterampilan utama yang harus dimiliki adalah keterampilan komunikasi. Seorang desainer UX dibutuhkan untuk mengkomunikasikan -antara satu dengan yang lain- dari kebutuhan pengguna, keinginan stakeholder, dan keterbatasan pengembang. Sifat yang paling penting adalah bahwa ia harus memiliki kemampuan untuk berempati. Seorang desainer UX harus mampu memaparkan gambaran besar dari produk dalam bahasa pengguna, stakeholder, dan pengembang.
Dalam posting saya sebelumnya, saya menyebutkan berbagai bidang yang pada akhirnya menunjukkan jumlah keseluruhan bidang UX. Anda dapat menjadi Designer Interaksi, Usability Analyst, spesialis Komunikasi/Pemasaran, atau spesialis di bidang Teknologi. Belum lagi bahwa untuk bidang Teknologi terdiri dari beberapa keterampilan, tergantung dari produk itu sendiri. Dalam kasus produk berupa situs web, bidang dari UX meliputi Graphic/User Interface (UI) Designer, Software Developer, dll.
Anda mungkin ingin tetap di pekerjaan Anda saat ini atau mungkin Anda berniat mempelajari keahlian yang berkaitan dengan UX dan menyebut diri Anda designer UX. Namun, saya pribadi tidak melihat perlunya melakukan hal tersebut, kecuali jika Anda ingin menjadi seorang dengan keahlian general. Anda dapat belajar keterampilan tambahan, sehingga dengan spesialisasi yang Anda miliki saat ini dapat berpartisipasi juga dalam membangun UX dari produk yang Anda kerjakan.
Sebagai Software Developer, Anda dapat mempelajari aspek-aspek Interaction Design (IxD) sehingga Anda dapat meningkatkan keterampilan HCI diri Anda sendiri. Sebagai contoh, Anda dapat memutuskan bahwa mengisi textfield di sebelah radio button akan membuat radio button tersebut secara otomatis dipilih oleh pengguna daripada ia harus mengklik sebelum secara eksplisit mengetikkan teks tertentu. Contoh pekerjaan seperti ini memang memerlukan upaya pemrograman ekstra, namun tentunya kita semua ingin membuat komputer menjadi lebih mudah dioperasikan bagi banyak orang.
Sebagai Designer Grafis/UI, Anda dapat mempelajari aspek usability, dengan demikian Anda dapat mengevaluasi item visual yang Anda kembangkan berdasarkan usability dan kesesuaian. Misalnya, Anda tidak akan lagi memikirkan ‘ini lebih lucu’, atau ‘grafis yang hebat akan menarik bagi pengguna’. Hal seperti ini membutuhkan beberapa evaluasi dari desainer serta pengguna akhir, dimana Anda sebagai perancang dapat mengevaluasi desain berdasarkan pedoman yang ada dan/atau Anda bisa melibatkan pengguna-akhir untuk mengevaluasi desain berdasarkan pemahaman/opini mereka.
Sebagai Analis Sistem, Anda dapat menyertakan aspek dari User Centered Design (UCD) dalam alur kerja SDLC Anda. Libatkan pengguna dari tahap awal dan lakukan tes kegunaan dengan pada masing-masing tahap prototipe. Anda dapat bekerja sama dengan Programer dan Desainer UI dalam pengembangan yang berpusat pada penggunaan produk.
Sebagai pemilik startup teknologi, Anda dapat belajar sendiri untuk memahami UX. Anda dapat menjadi CEO dan UX director bagi produk Anda. Tentu saja sebagai perusahaan yang akan tumbuh lebih besar, menyewa seorang desainer UX sebagai manajer UX produk Anda adalah pilihan yang baik, selain menggunakan jasa konsultan UX.
Untuk mempelajari keterampilan tambahan, Anda dapat membaca beberapa sumber yang ada di Web atau Anda dapat mengambil pendidikan tambahan yang mengkhususkan diri dalam domain UX/UCD. Berikut rekomendasikan beberapa sumber di web yang saya susun sebagai awalan untuk memahami UX:
- http://uxdesign.smashingmagazine.com/2010/10/05/what-is-user-experience-design-overview-tools-and-resources (sumber untuk melihat gambaran yang baik dan tolos terkait UX)
- http://uxmag.com (informasi terbaru tentang UX dan bidang terkait)
- http://uxmatters.com (wawasan praktis dan inspirasi yang yang bisa dijelajah berdasarkan topik tertentu)
–
Qonita Shahab, peneliti di bidang UX yang sebelumnya menekuni bidang IT. Hobi musik dan fotografi mendukungnya dalam merancang prototipe sistem interaktif. Sejak memulai riset dalam bidang teknologi persuasif, Qonita mempelajari lebih banyak tentang psikologi sosial dan penggunaan teknologi secara komunal. Ikuti dia di Twitter @uxqonita.
Tertarik menulis guest post di DailySocial? Kirimkan artikel Anda ke [email protected].