Tak bisa dipungkiri segala bentuk aktivitas atau bisnis ke depan pasti akan bersinggungan dengan teknologi. Menyadari hal ini, Groceria hadir membawa sebuah aplikasi smartphone yang bertujuan untuk memudahkan penggunanya dalam berbelanja kebutuhan sehari-hari, terutama kebutuhan yang didapat dari pasar tradisional.
Groceria sendiri sebenarnya memiliki sebuah tujuan untuk memajukan pasar tradisional melalui pendekatan teknologi. Groceria berusaha untuk mendigitalisasi pasar tradisional dengan cara merevolusi proses distribusi komoditas dari petani ke pedagang hingga sampai ke tangan konsumen.
“Visi kami adalah bekerjasama dengan petani, pedagang dan masyarakat merevolusi pasar tradisional sehingga bisa bersaing dengan pasar modern,” ungkap tim Groceria ketika dihubungi DailySocial.
Untuk menarik pengguna, Groceria menyediakan sebuah aplikasi smartphone berbasis Android dan iOS yang dikhususkan untuk memudahkan proses belanja kebutuhan sehari-hari. Pihak Groceria bahkan mengklaim layanan yang disuguhkannya menawarkan harga yang murah dengan kualitas yang sebanding dengan pasar modern.
Tim Groceria juga menjelaskan bahwa Groceria mencoba memberdayakan masyarakat setempat dengan membuka lapangan pekerjaan baru bagi mereka sebagai professional shopper dan driver yang nantinya berperan dalam proses pelayanan Groceria.
“Groceria juga menyediakan sebuah solusi yaitu berupa sistem yang terintegrasi sehingga proses distribusi komoditas dari tangan petani sampai ke tangan konsumen akan berjalan secara efisien. Data yang dihasilkan oleh sistem Groceria akan sangat bermanfaat bagi pemerintah untuk mengontrol harga komoditas dan juga perusahan Consumer Packaged Goods (CPG) untuk mendapatkan insight tentang trend pembelian pengguna setempat,” imbuh mereka.
Saat ini layanan Groceria masih fokus di wilayah Surabaya. Meskipun demikian pihak Groceria mengungkapkan langkah selanjutnya Groceria akan mengembangkan layanannya untuk wilayah Jabodetabek. Di kawasan Jabodetabek sendiri saat ini sudah ada HappyFresh, Sukamart, dan SeroyaMart, tapi semua mengandalkan barang-barang kebutuhan rumah tangga dari pasar swalayan.
“Namun pada dasarnya layanan Groceria adalah terbuka, selama ada kebutuhan dapat digunakan di seluruh Indonesia selama ada pasar tradisional di daerah tersebut,” ungkap mereka.
Groceria sendiri didirikan oleh empat orang co-founder yakni Umar A Aziz Hubeis, Bilal Luqman Bayasud, Fawwaz Baraja, Faris Bin Umar dengan board advisor Romi Satria Wahono. Menurut data internal dari Groceria sejauh ini sejak di launching versi beta pada bulan Juni lalu Groceria sudah berhasil mendapatkan 500 pengguna dengan persentase pengguna aktif lebih dari 30 persen.
Ketika disinggung mengenai fokus Groceria saat ini di samping ekspansi Umar menjelaskan bahwa pihaknya saat ini memberikan fokus lebih untuk membangun dan mengembangkan sistem terintegrasi bagi distribusi pasar tradisional.
“Target jangka pendek untuk Groceria adalah membangun sistem integrasi sehingga semua layanan kami dapat berjalan dengan sempurna, sedangkan target jangka panjang kami adalah membuat layanan kami tersedia di kota-kota besar di indonesia.” ujar tim Groceria.
Update : Informasi mengenai co-founder dan board advisor.