Kejahatan adalah masalah umum di Indonesia, termasuk saat menggunakan transportasi umum seperti Taxi. Menyadari hal ini, salah satu layanan pemesan taxi online di Indonesia yang hadir tahun lalu, GrabTaxi, mengumumkan kampanye #TaxiAman mereka (21/15). Kampenye ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pengguna taxi dalam menggunakan layanannya. Di samping itu, GrabTaxi juga saat ini sedang melakukan riset pasar dan tak menutup kemungkinan untuk ekpansi ke kota-kota besar lainnya.
Head of Marketing GrabTaxi Indonesia Kiki Rizki mengatakan, “Kita buat kampanye #TaxiAman ini karena kita lihat belakangan ini banyak sekali kejadian kriminalitas dalam taxi, meskipun belum sebanyak di luar Negeri sana tetapi sudah menjadi ‘alarm’ buat kita.”
Kampanye #TaxiAman yang diselenggarakan oleh GrabTaxi ini sudah berjalan sejak 15 Januari lalu dan direncanakan berjalan hingga akhir April 2015. Selama masa kampanye ini GrabTaxi akan menjalankan beberapa program dan aktivitas seperti Special Promo Codes, Artikel, Tips, Female Defense Class, Road Show, dan Iklan layanan masyarakat tentang keamanan dalam memilih layanan taxi.
Selain melalui kampenye ini, GrabTaxi sendiri menjamin keamanan layanannya melalui beberapa fitur yang sudah tersemat di aplikasinya seperi My Driver Identity, Track My Driver, dan Share My Ride. Fitur My Driver Identity memberikan informasi nama, nomor ponsel, nomor registrasi kendaraan, foto pengemudi, perkiraan waktu tiba ke lokasi penjemputan dan tarif perjalanan. Fitur Track My Driver dapat menampilkan posisi pengemudi yang sedang bergerak ke lokasi penjemputan. Fitur terakhir yang menarik adalah Share My Ride yang memungkinkan pengguna membagikan informasi tentang taksi yang dipesannya secara lengkap kepada teman ataupun keluarga secara real time.
Di samping fitur-fitur tersebut, Kiki juga menjelaskan bahwa pihak GrabTaxi akan memastikan bahwa para mitra pengemudi dan operator taksi harus memiliki izin resmi. Para pengemudi yang bermitra akan melalui proses screening yang disebut 360 degree evaluation. Proses tersebut akan dilakukan secara administratif maupun melalui survei lapangan.
“Proses screening akan berjalan minimal selama dua minggu. Kami menyebutnya 360 degree evaluation. Pertama-tama kita bicara dengan supervisor, mengecek record mereka misalnya dengan bertanya pada teman-temannya, dan meminta surat kelakuan baik,” jelas Kiki.
Kiki juga menyampaikan bahwa saat ini GrabTaxi sedang melakukan riset pasar di beberapa kota besar Indonesia. Riset tersebut dilakukan untuk mengetahui kota mana yang saat ini lebih membutuhkan layanan GrabTaxi.
Sebagai klarifikasi, tidak ada pernyataan berapa kota dalam ekspansi GrabTaxi, yang ada adalah teman-teman wartawan menyebutkan 5 kota besar di Indonesia dimana saya tanggapi dengan kata-kata ‘Mungkin’. Tetapi belum ada kepastian karena kami masih melakukan riset pasar. Jadi walaupun di Indonesia mempunyai beberapa kota besar selain Jakarta, bila riset pasar membuktikan bahwa kota tersebut keperluan akan sarana taksi minim, maka biarpun itu kota besar, kami tidak akan merambah ke kota tersebut.’
Saya juga menambahkan bahwa apabila sudah ada kepastian, pasti akan diadakan acara konferensi pers lagi untuk mengumumkan ekspansi tersebut. Untuk waktu pastinya belum dapat dikonfirmasikan karena riset pasar masih berlangsung.
Update: Ada klarifikasi dari pihak GrabTaxi terkait rencana ekspansi mereka ke kota-kota besar di Indonesia.