Dark
Light

Pengusung Aplikasi GOWES Kembangkan Peta Digital Lokal Sendiri

1 min read
September 6, 2018
Jimatt Map dikembangkan sebagai Peta Digital Lokal
Jimatt Map sudah miliki model bisnis / Unsplash

Ada hal unik dari layanan bike-sharing lokal GOWES yang gencar diluncurkan beberapa waktu terakhir. Tidak seperti aplikasi berbasis lokasi pada umumnya, GOWES menyematkan peta digital yang dikembangkan secara mandiri. PT Surya Teknologi Perkasa (STP) sebagai perusahaan pengusung mengembangkan peta digital bernama Jimatt Map.

Selain digunakan pada GOWES, Jimatt Map juga digunakan di aplikasi Sobat GPS yang saat ini sudah dapat diunduh di Play Store dan App Store. Perihal pengembangan peta digital ini, DailySocial mewawancara President Director STP Iwan Suryaputra.

“Betul, PT Surya Teknologi Perkasa mengembangkan sendiri pembuatan peta digital 2D dan 3D untuk Indonesia,” ujar Iwan.

Diceritakan bahwa sudah lama pendiri STP berkecimpung dalam pengembang peta digital. Bahkan turut dikatakan sebagian besar tim adalah pakar di bidang pemetaan. Gagasan pembuatan peta digital di STP lahir tiga tahun lalu, kendati awalnya –bahkan sampai saat ini—banyak yang menilai sebagai usaha yang sia-sia, lantaran sudah ada peta digital seperti Google Maps atau sejenisnya.

“Tapi sejak setahun terakhir Google sudah tidak lagi menyediakan API peta mereka secara gratis. Hal ini sejalan dengan prediksi pendiri STP, bahwa suatu hari penggunaan peta digital semakin komersial. Oleh itu STP ingin mengembangkan peta sendiri dan digunakan untuk mendukung berbagai jenis aplikasi maupun aktivitas masyarakat umum di Indonesia,” jelas Iwan.

Telah menyiapkan model bisnis khusus

Saat ini Jimatt Map masih terus dikembangkan. Disampaikan Iwan, peta digital tersebut telah mencakup 90% wilayah Jawa dan Bali, sekitar 40% untuk wilayah Indonesia bagian barat lainnya, dan 20% untuk wilayah Indonesia timur. Diperkirakan pada tahun 2023 mendatang pemetaan di seluruh Indonesia akan rampung. Dalam pengerjaannya, tim juga melakukan survei lapangan untuk mendeteksi sebagai objek dalam peta.

“Pembuatan peta digital dimulai dari lapangan, yaitu dengan survei jalan dan gedung. Dari hasil survei lapangan kemudian dibawa ke pengelolaan dan didatakan secara digital, sehingga data peta dapat dilihat secara visual dan diambil datanya sebagai Point of Interest. Pemetaan juga dilakukan secara detail, misal mendeteksi sebuah jalan itu jalan biasa atau jalan tol, apakah sepeda motor boleh lewat atau tidak, apakah satu arah atau dua arah, dan sebagainya,” jelas Iwan.

Dijelaskan juga Jimatt Map akan memiliki model bisnis khusus untuk peta digital, memanfaatkan lingkup geografi dengan layer POI, navigasi, info lalu lintas, dan info bisnis. Bahkan Iwan menegaskan ke depannya tidak menutup kemungkinan akan dikembangkan game dan e-commerce berbasis peta.

“Target tahun ini kami berusaha merilis aplikasi peta 3D, bekerja sama dengan perusahaan asing yang sangat kuat di bidang platform peta 3D,” tutup Iwan.

Application Information Will Show Up Here
Grab meresmikan kehadiran layanan online grocery GrabFresh, hasil kolaborasinya dengan HappyFresh, siap bersaing dengan Go-Shop dan Go-Mart milik Go-Jek
Previous Story

Grab dan HappyFresh Resmikan Kehadiran “Online Grocery” GrabFresh di Indonesia

Next Story

Konsep Volvo 360c Gambarkan Kondisi Transportasi Pribadi di Masa Depan

Latest from Blog

Don't Miss

Meski bersepeda menjadi aktivitas favorit selama pandemi, dampak bagi startup bike sharing tidak melulu positif.

Menengok Nasib Platform “Bike Sharing” di Tengah Tren Demam Bersepeda

Pandemi mengungkap sejumlah kebiasaan baru manusia. Tren bersepeda merupakan satu
Layanan bike sharing Gowes segera debut di pasar internasional. Di Miami (USA), Bogota dan Cartagena (Kolombia) bernama Poing; di Swedia bernama Ozone

Debut di Pasar Internasional, Layanan Bike Sharing “Gowes” Miliki 130 ribu pengguna

Layanan bike sharing Gowes segera mulai debutnya di pasar internasional