GoPro baru saja memperkenalkan action cam baru, Hero6 Black, setahun setelah mereka mengumumkan Hero5 Black. Dibandingkan pendahulunya, wujudnya hampir tidak berubah, dengan bodi yang tahan air hingga kedalaman 10 meter tanpa casing, serta kompatibilitas dengan beragam aksesori yang sudah ada maupun drone Karma.
Namun jangan tertipu oleh kemiripannya itu, sebab Hero6 Black membawa peningkatan performa yang cukup drastis. Ia mampu merekam video beresolusi 4K 60 fps, atau 1080p 240 fps untuk slow-mo. Sampai sekarang pun masih belum banyak kamera maupun smartphone yang sanggup merekam 4K 60 fps.
Rahasianya terletak pada sebuah prosesor baru bernama GP1, yang merupakan hasil rancangan GoPro sendiri. Sebelum ini, GoPro selalu mengandalkan prosesor buatan Ambarella. Namun belakangan mulai banyak produsen action cam lain yang juga memakai chip buatan Ambarella, sehingga GoPro pun memutuskan untuk melakukan sesuatu yang berbeda yang pada akhirnya dapat memberikan keunikan tersendiri.
Menurut GoPro, kehadiran chip GP1 memungkinkan Hero6 Black untuk menghasilkan dynamic range maupun performa low-light yang lebih baik. GoPro tidak lupa bilang kalau Hero6 Black memiliki sistem stabilization terbaik dari seluruh lini action cam-nya, dan tentu saja mode pemotretan RAW maupun HDR juga tersedia.
Pembaruan lainnya mencakup konektivitas Wi-Fi 5 GHz sehingga proses transfer video dan foto bisa dipercepat sampai tiga kali lipat. Seperti pendahulunya, Hero6 Black dapat dioperasikan menggunakan perintah suara, atau melalui layar sentuh 2 incinya di belakang.
GoPro Hero6 Black saat ini sudah dipasarkan seharga $500, $100 lebih mahal ketimbang generasi sebelumnya.
GoPro Fusion
Kalau tahun lalu Hero5 Black datang bersama adik kecilnya, tahun ini Hero6 Black didampingi oleh sebuah kamera 360 derajat. Dinamai Fusion, kamera ini pertama diumumkan GoPro pada bulan April kemarin, dan sekarang akhirnya sudah siap menyapa konsumen secara luas.
Keunggulan Fusion tentu saja terletak pada sepasang sensor dan lensa yang memungkinkannya untuk mengambil video spherical beresolusi 5,2K 30 fps atau 3K 60 fps, juga foto spherical 18 megapixel. Bukan cuma video atau foto 360 derajat, Fusion rupanya juga akan merekam audio 360 derajat.
Fusion juga menawarkan fitur unik bernama OverCapture, yang sejatinya memungkinkan pengguna untuk mengekstrak video standar dari video 360 derajat yang direkam. Dengan fitur ini, pengguna sejatinya sudah tidak perlu bingung soal framing, sebab mereka tinggal memulai perekaman, lalu framing-nya bisa diatur nanti melalui aplikasi pendamping GoPro.
Bodi Fusion juga didesain tahan air, meski hanya sampai kedalaman 5 meter saja. Ia kompatibel dengan sebagian besar mount GoPro, dan pengguna juga dapat mengoperasikannya dengan perintah suara seperti Hero6 Black.
Pre-order GoPro Fusion saat ini sudah dibuka, dengan banderol $700. Konsumen diperkirakan bakal menerima pesanannya mulai November, sedangkan fitur OverCapture baru akan tersedia pada awal tahun depan.
Sumber: GoPro.