Sebagai fasilitas rahasia yang didedikasikan untuk menciptakan lompatan-lompatan baru di bidang teknologi, keberadaan Google X sebenarnya tak lagi menjadi rahasia besar. Ia adalah rumah para talenta pencipta Google Class dan pengembangan mobil tanpa supir Google. Dari fasilitas ‘rahasia’ Google itu, terdengarlah sebuah proyek baru yang tak kalah mengagumkan.
Kali ini, Google X dikabarkan sedang menggarap teknologi layar terbaru. Layaknya mainan puzzle bergambar dan Lego, Google dilaporkan mencoba menciptakan layar modular yang bisa disusun sesuai keinginan pengguna – termasuk bentuk dan ukurannya. Satu unit layar dapat bekerja secara mandiri, tapi mereka bisa disambungkan menjadi satu.
Proyek tersebut masih berada di tahap awal, dan hebatnya lagi, banyak staf Google juga tak tahu-menahu tentang keberadaannya. Pengembangannya dipimpin oleh Mary Lou Jepsen, mantan profesor Massachusetts Institute of Technology, dibantu teknisi veteran dari Samsung Electronics dan Qualcomm. Jepsen merupakan pendiri Pixel Qi, sebuah perusahaan yang fokus pada teknologi display rendah tenaga.
Info menarik: Ini Dia Mobil Tanpa Pengemudi dari Google, Tidak Ada Pedal Gas dan Rem serta Tidak Memiliki Setir
Sebagian besar teknologi layar modular Google masih belum terungkap. Belum ada informasi soal berapa ukuran sebuah modul, untuk apa ia dibuat, dan berapa ukuran maksimal yang bisa diperoleh. Menurut direktur NPD DisplaySearch Riddhi Patel, bisa jadi layar ini digunakan sebagai alternatif televisi HD atau 4K. Satu unit TV 105-inci dari Samsung mencapai harga US$ 120.000 di Amazon. Layar puzzle Google mungkin dapat menjadi alternatif lebih murah.
Tapi hingga sekarang belum ada permintaan khusus dari konsumen akan layar raksasa. Dan sebelum sampai ke tangan end-user, produsen perlu menekan ongkos pembuatan agar lebih murah dan layar dapat dipasang dengan mudah. Dari penuturan seorang narasumber, Google X mencoba mencari solusi bagaimana caranya agar layar tersambung mulus – tanpa terlihat bagian pembatasnya.
Tantangan terbesar dari hal ini ialah menyambungkan baik secara elektronik serta software. Hingga kini, Google X masih mencoba merekrut ahli display lebih banyak untuk menyelesaikan masalah tersebut. Google tampaknya juga mendapatkan bantuan dari Gecko Design, perusahaan desain produk dan teknik permesinan yang mereka akuisisi bulan Agustus kemarin.
Dalam acara konferensi Google tahun lalu, Mary Lou Jepsen pernah menerangkan bagaimana di masa kecil ia menggemari menyorot lampu warna-warni, dan hobi itu mendorongnya mendalami bidang pengembangan teknologi layar.
Tak menutup kemungkinan jika ternyata layar puzzle modular ini dibuat untuk mendukung proyek lain yang Google sedang usung…
Sumber: Wall Street Journal. Gambar header: Fast Company.