Tahukah Anda bahwa 92 persen populasi pengguna internet memakai emoji? Berdasarkan survei yang dilaporkan oleh AdWeek tahun lalu, dari populasi tersebut 78 persen kaum perempuan menggunakan emoji secara reguler, sedangkan kaum laki-laki hanya 60 persen.
Tingginya penggunaan emoji di kalangan perempuan ini membuat Google merasa tergerak untuk menciptakan set emoji baru sebagai bentuk apresiasi terhadap peran perempuan, khususnya di bidang profesional. Rasanya tidak adil kalau yang banyak menggunakan emoji adalah kaum perempuan, tapi sebagian besar emoji mencakup karakter laki-laki.
Mereka pun mengirimkan proposal ke Unicode, organisasi yang bertanggung jawab atas pengembangan emoji. Proposal ini dibuat oleh empat karyawan Google, salah satunya adalah Mark Davis, yang tidak lain merupakan co-founder sekaligus pemimpin dari Unicode.
Buah pemikiran mereka adalah 13 emoji baru yang menampilkan karakter perempuan dalam berbagai profesi, mulai dari yang bergerak di bidang pertanian, industri, kesehatan, teknologi, pendidikan sampai bintang musik rock sekaligus. Supaya tetap adil, set emoji serupa juga akan dibuat dengan karakter laki-laki.
Ke depannya, mereka juga berencana untuk membuat sebuah sistem rancangan emoji yang bisa mengakomodasi perbedaan jenis kelamin secara merata. Intinya, emoji sebagai budaya internet juga harus bisa mencerminkan fakta bahwa perempuan memegang peranan penting dalam bidang profesionalnya masing-masing, bukan cuma laki-laki seperti pendapat nenek moyang kita.
Sumber: Wired dan Unicode (PDF).