Meski merupakan platform mobile yang paling populer, Android mungkin dikenal cukup rentan terhadap virus atau malware yang berasal dari aplikasi-aplikasi ‘nakal’ di Google Play. Image buruk itu akan segera berubah, dan Google rupanya sudah menyiapkan solusi yang cukup jitu.
Dimulai dari beberapa bulan yang lalu, Google menyiapkan tim internal yang bertugas untuk menguji dan menganalisa aplikasi-aplikasi yang akan dipublikasikan oleh pihak developer. Cara ini jelas amat berbeda dari sebelumnya, dimana developer bisa merilis aplikasinya dengan cepat tanpa harus menjalani proses review yang merinci.
Tujuannya adalah memastikan aplikasi-aplikasi tersebut bebas dari virus atau malware, sekaligus tidak melanggar regulasi yang telah ditetapkan. Meski demikian, yang menarik adalah bagaimana proses ini bisa berjalan begitu cepat. Alhasil pihak developer diyakini tidak mengetahui adanya perubahan semacam ini.
Info menarik: Panduan Lengkap Membeli Aplikasi Android dengan Fasilitas Carrier Billing dari Indosat
Tidak seperti di App Store milik Apple, persetujuan atas publikasi app di Google Play bisa diberikan dalam hitungan jam. Rahasianya terletak pada perpaduan antara komputer dan manusia, dimana Google telah merancang sistem otomatisasi yang mampu mendeteksi peredaran virus dan malware pada aplikasi yang akan dirilis di Google Play.
Tidak hanya itu, sistem ini juga dibekali teknologi pengenal gambar. Salah satu contoh kegunaannya adalah aplikasi-aplikasi yang mengandung konten porno akan ditolak secara otomatis. Singkatnya, sistem ini bisa mendeteksi ketika suatu aplikasi telah melanggar regulasi yang ditetapkan.
Saat suatu aplikasi yang melanggar luput dari ‘mata’ sistem, giliran manusia yang turun tangan. Di titik ini, tim internal Google bertugas memastikan bahwa aplikasi-aplikasi yang telah dianalisa sistemnya sudah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan.
Hasil akhir yang diharapkan adalah aplikasi-aplikasi Android di Google Play bisa lebih ‘bersih’ dari virus atau malware, namun di saat yang sama tidak menghambat publikasi app akibat proses persetujuan yang memakan waktu hingga berhari-hari, seperti yang banyak dirasakan oleh developer aplikasi iOS.
Info menarik: Aplikasi Android Pilihan 9 – 15 Maret 2015
Berbarengan dengan proses pra-publikasi baru untuk app Android, Google juga memperkenalkan sistem rating berdasarkan usia. Sistem rating ini akan diberlakukan di seluruh negara mulai bulan Mei mendatang.
Sebelum ini, developer sendiri yang menentukan rating untuk aplikasi buatannya di Google Play. Dengan sistem rating baru ini, pihak developer harus mengisi kuisioner khusus yang disediakan Google untuk menentukan rating dari aplikasinya.
Google mengakui telah berkolaborasi dengan badan sistem rating internasional, International Age Rating Coalition (IARC), beserta sejumlah penyelenggara dari berbagai negara, seperti Entertainment Software Rating Board (ESRB), Pan-European Game Information (PEGI), Australian Classification Board dan lain sebagainya.
Untuk negara-negara yang belum mempunyai regulasi sendiri, Google akan menerapkan klasifikasi yang lebih generik. Bersamaan dengan itu, fitur parental control yang disediakan Google Play akan di-update agar para orang tua bisa memblokir app tertentu berdasarkan kategori rating-nya, menghindarkan anak-anaknya dari app atau game yang tidak sesuai dengan usianya.
Semua ini dijalankan Google demi menyediakan pengalaman yang lebih positif, baik untuk pihak developer maupun pengguna umum seperti kita.
Sumber: Android Developer Blog dan TechCrunch. Gambar Header: Bloomua/Shutterstock.com.