Salah satu keluhan terbesar terhadap Google Stadia adalah minimnya smartphone yang kompatibel. Padahal, kalau melihat daftarnya, masih banyak smartphone yang tidak tercantum yang semestinya punya performa lebih superior. Contoh yang paling gampang: Samsung Galaxy S8 kompatibel, tapi kenapa Huawei P30 yang jelas lebih perkasa malah tidak tercantum?
Pada kenyataannya, Google baru saja menambahkan deretan smartphone OnePlus ke daftar perangkat yang kompatibel, dan perangkat setua OnePlus 5 rupanya ikut tercantum. Ponsel tersebut cuma ditenagai chipset Snapdragon 835, dan itu berarti flagship keluaran 2020 macam OPPO Find X2 semestinya sudah lebih dari cukup untuk melangsungkan sesi streaming game via Stadia.
Kabar baiknya, Stadia kini mempersilakan para pelanggan untuk menggunakan perangkat Android apa saja di luar daftar smartphone yang didukung secara resmi itu tadi. Namun perlu dicatat, Google bilang fitur ini masih bersifat eksperimental, dan mereka tidak menjamin kelancarannya di setiap smartphone.
Syaratnya cuma satu: perangkat bisa menjalankan aplikasi Stadia. Setelahnya, cukup aktifkan opsinya melalui menu pengaturan (Settings → Experiments → Play on this device), maka permainan dapat langsung dinikmati di perangkat tersebut meskipun ia tak tercantum dalam daftar perangkat yang kompatibel.
Selain menyediakan dukungan terhadap lebih banyak perangkat, Stadia juga memperkenalkan fitur kontrol sentuh. Jadi ketimbang menggunakan controller fisik, permainan bisa dijalani dengan menavigasikan tombol-tombol virtual yang muncul pada layar. Lagi-lagi fitur ini juga masih dikategorikan eksperimental, dan Google berjanji untuk terus menyempurnakannya seiring waktu.
Pembaruan terakhir yang Google hadirkan adalah opsi pengaturan resolusi untuk tiap-tiap perangkat. Sebelumnya, pengguna hanya bisa menetapkan satu pilihan resolusi saja buat semua perangkat yang digunakan. Sekarang, pengguna bisa menetapkan resolusi yang berbeda saat hendak bermain di smartphone, laptop, atau TV via Chromecast Ultra.
Perlahan tapi pasti, Stadia terus menunjukkan penyempurnaan demi penyempurnaan. Perkembangan industri cloud gaming memang jauh dari kata mulus; platform pesaing seperti GeForce Now juga punya masalahnya sendiri, meski Nvidia perlahan juga sudah mulai membenahinya. Sekarang kita tinggal berharap Google bisa segera membawanya ke Indonesia, sehingga saya tidak bingung internet cepat saya buat apa 🙂
Sumber: Stadia via Android Police.