Saat sedang secara tidak sengaja memasukkan kata kunci “youtube” ke Google search, saya menemukan sebuah hal yang menarik. Kenapa menarik? Karena ini merupakan fitur yang bisa dikembangkan lebih lanjut dan pastinya menguntungkan untuk Google.
Ketika anda mencoba Googling dengan kata kunci ‘youtube‘ maka hasil paling atas adalah *tentunya* sebuah link ke YouTube.com, namun tidak hanya itu. Disana juga terdapat sebuah search form yang digunakan untuk mencari video di dalam YouTube. Pencarian dua level ini belum pernah saya temui dan alhasil saya pun mulai berimajinasi. Bayangkan jika search-form ini ada juga untuk Twitter, Digg, WordPress, Blogspot dan lain-lain. Oh dan search form ini juga ada untuk keyword ‘Wikipedia‘. Tentu saja metode ini akan sangat mempermudah user untuk mencari ke dalam sebuah situs dengan jumlah data yang sangat besar seperti YouTube dan Wikipedia meskipun nantinya saya yakin akan terus menambah situs-situs user generated besar lainnya.
Tapi kalau dipikir-lagi lebih teliti, fitur ini justru bisa membunuh situs-situs user generated yang justru mengandalkan search engine sebagai sumber pemasukan, seperti Twitter. Setuju?
Ya itu hanya imajinasi saya saja. Menurut anda apa yang sedang dilakukan oleh Google dengan menggunakan fitur ini?
Sekedar meningkatkankan usability. Fitur ini kemungkinan sekedar mengangkat syntax “insite:” ke permukaan. Tidak tahu lagi kalau Google menambahkan hal extra di dalamnya. Misal, preview dan data2 internal lain karena YouTube adalah properti Google.
Sekedar meningkatkankan usability. Fitur ini kemungkinan sekedar mengangkat syntax “insite:” ke permukaan. Tidak tahu lagi kalau Google menambahkan hal extra di dalamnya. Misal, preview dan data2 internal lain karena YouTube adalah properti Google.
Bisa juga sih, tapi kalo wikipedia bagaimana? itu kan bukan property dari Google 😀
Bisa juga sih, tapi kalo wikipedia bagaimana? itu kan bukan property dari Google 😀
Bukannya dulu udah pernah muncul tapi diprotes sites non-Google
Bukannya dulu udah pernah muncul tapi diprotes sites non-Google
“Tapi kalau dipikir-lagi lebih teliti, fitur ini justru bisa membunuh situs-situs user generated yang justru mengandalkan search engine sebagai sumber pemasukan”
ada 2 kemungkinan pengembangan fitur ini:
1. tetap menggunakan indexing teknik yang google miliki yaitu berdasarakan ‘page ranking’. exactly yang tony bilang. boundariesnya cuma dilimit berdasarkan nama domain. ini kan bergantung kepada seberapa indexable situs itu, dan seo tekniknya. guwe denger situs seperti twitter sengaja bikin situsnya ga indexable, (sambil ngintip robots.txt-nya twitter di http://www.twitter.com/robots.txt yang penuh dengan disallow bots)
2. recognizing the power of search dari native sitenya. misalnya kalo google memutuskan untuk pass variable ke search.twitter.com misalnya, twitter tetap mengontrol result akhirnya dan in the end, google is like giving free traffic to twitter.
“Tapi kalau dipikir-lagi lebih teliti, fitur ini justru bisa membunuh situs-situs user generated yang justru mengandalkan search engine sebagai sumber pemasukan”
ada 2 kemungkinan pengembangan fitur ini:
1. tetap menggunakan indexing teknik yang google miliki yaitu berdasarakan ‘page ranking’. exactly yang tony bilang. boundariesnya cuma dilimit berdasarkan nama domain. ini kan bergantung kepada seberapa indexable situs itu, dan seo tekniknya. guwe denger situs seperti twitter sengaja bikin situsnya ga indexable, (sambil ngintip robots.txt-nya twitter di http://www.twitter.com/robots.txt yang penuh dengan disallow bots)
2. recognizing the power of search dari native sitenya. misalnya kalo google memutuskan untuk pass variable ke search.twitter.com misalnya, twitter tetap mengontrol result akhirnya dan in the end, google is like giving free traffic to twitter.