Google tampaknya masih terus mencari cara untuk meningkatkan daya saingnya di industri perangkat wearable melalui pengembangan Android Wear. Baru-baru ini mereka melakukan akuisisi atas sebuah startup bernama Cronologics yang didirikan oleh mantan pekerjanya. Pasca akuisisi, tim di belakang Cronologics akan kembali bergabung ke Google guna membantu mengembangkan Android Wear.
Cronologics sendiri sudah membuat pengumuman resmi terkait akuisisi tersebut. Dalam pengumumannya itu, Cronologics mengatakan akan terus mendorong pengembangan teknologi wearable dan smartwatch dengan melakukan sinergi platform Android Wear 2.0 dan sistem operasi milik mereka. Jika tadinya Android Wear 2.0 dijadwalkan rilis di penghujung tahun 2016 ini, dengan adanya tambahan teknologi baru dari Cronologics, Google membatalkan rencananya itu dan menunda peluncuran hingga 2017. Tanggal dan bulannya masih dirahasiakan.
Bagi yang belum mengenal Cronologics, ini adalah perusahaan yang berkecimpung di teknologi wearable dan sudah punya produk bernama CoWatch yang dikenalkan pada pertengahan 2016 lalu. Perusahaannya sendiri didirikan pada tahun 2014 dan sejak saat itu telah mengembangkan sistem operasi CronologicsOS seorang diri yang tertanam di dalam tubuh CoWatch.
CoWatch hadir sebagai alternatif bagi perangkat berbasiskan Android Wear dan WatchOS, dengan kemampuan untuk terhubung ke perangkat Android dan iOS. Tapi yang paling menarik, CoWatch terintegrasi dengan Amazon Alexa dalam memahami perintah suara dari pemiliknya. Sehingga muncullah spekulasi bahwa akuisisi ini tak lain adalah untuk memanfaatkan fungsionalitas serupa sebagai racikan tambahan bagi Android Wear. Cukup masuk akal mengapa kemudian Google menunda peluncuran Android Wear 2.0.
Sayangnya, seperti kebanyakan akuisisi, baik Google maupun Cronologics tak bersedia membeberkan berapa mahar yang mereka sepakati untuk meluber jadi satu.
Sumber berita Venturebeat dan Cronologics.