Dark
Light

Google reCAPTCHA Akan Lebih ‘Manusiawi’ Dibanding CAPTCHA Biasa

1 min read
December 4, 2014

Jika sering mengunduh konten dari internet, Anda pasti cukup familiar dengan istilah CAPTCHA. Tapi tahukah Anda kepanjangannya tanpa searching? ‘Completely Automated Public Turing test to tell Computers and Humans Apart‘, itulah artinya, dan fungsinya cukup sederhana: untuk menghindari program otomatis menggali informasi sensitif serta melakukan spamming.

Sudah semenjak awal era internet, pengguna berupaya keras agar teks tak bisa dibaca komputer. Meski dahulu CAPTCHA cukup manjur, ia dikritisi oleh banyak kalangan terutama mereka yang mempunyai keterbatasan fisik. Sejujurnya, bahkan pengguna normal saja kesulitan membaca huruf-huruf blur miring tak karuan tersebut. Dan ternyata CAPTCHA terbukti tidak lagi efektif.

Akhirnya sang raksasa asal Mountain View memutuskan turun tangan. Belum lama ini Google mengumumkan reCAPTCHA, sebuah layanan gratis demi melindungi website Anda dari serangan spam dan segala jenis penyalahgunaan. reCAPTCHA mengusung engine analisa resiko canggih dan sistem CAPTCHA adaptif, menumpas aktivitas nakal di website, tapi tetap bersahabat bagi user.

reCAPTCHA tak cuma bergantung pada huruf-huruf terdistorsi. Sebaliknya, ia menggunakan teknik analisa unik, mengukur seluruh respon pengguna terhadap CAPTCHA, mengevaluasi petunjuk-pentunjuk itu, lalu memisahkan manusia dengan robot. Saat ini Google sedang dalam proses menyebarluaskan API anyar untuk memperbarui tipe lamanya.

Google reCAPTCHA 01

 

Info menarik: Bingung Bikin Grafik? Coba Tool Baru Dari Layanan Medium Ini

 

Bagi user, semuanya jadi jauh lebih mudah. Teks-teks simpang siur digantikan metode input sederhana: cetang tulisan ‘I’m not a robot‘, kemudian masukan angka dan huruf sederhana. Anda dapat me-refresh gambar atau memilih versi suara. Melalui Google reCAPTCHA, Anda juga membantu proses digitalisasi buku-buku – kata per kata, untuk disimpan secara online agar orang lain bisa membacanya.

Lalu buat apa sebenarnya Google susah-payah merevisi sistem CAPTCHA yang sudah ada? Ternyata formula lawas tidak mampu menanggulangi serbuan robot digital. Teknologi program otomatis modern dapat mudah menyelesaikan CAPTCHA dengan tingkat akurasi 99,8 persen. Mambuatnya sama sekali tak berguna, namun menyusahkan kita.

Begini cara kerja CAPTCHA: pengguna diberi dua kata; satu sudah jelas, dan satu kata yang tak terbaca software OCR (optical character recognition). Selama Anda menebak kata pertama dengan benar, kata kedua tak harus tepat. Namun ketika semakin banyak orang memasukkan angka/huruf serupa, sistem akan menyimpulkan bahwa itulah kata yang benar. Dengan metode inilah Google mengenal nomor dan alamat rumah di Street View.

Karena belum diluncurkan, kita masih belum tahu seberapa efektif Google reCAPTCHA baru melawan bot. Tapi menurut saya, apapun metodenya, yang penting kita tak lagi harus mengerutkan dahi dan memasukkan belasan digit abjad untuk memecahkan CAPTCHA.

Sumber: Google. Sumber lain: Tech Crunch.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

Game Android Pilihan di Mobomarket Yang Harus Ada di Smartphone Kamu

Next Story

Paypal Kian Aktif di Indonesia, Mulai Rekrut Country Manager

Latest from Blog

Don't Miss

Google Luncurkan Tampilan Baru untuk Asisten AI NotebookLM

Google memang terus mengejar pengembangan model AI-nya di berbagai bidang.

Google Umumkan Versi Baru untuk Model AI Veo, Imagen, dan Whisk

Perlombaan pengembangan AI generatif memang terus berlanjut, dan tidak hanya