Dark
Light

Google Play Kalahkan Nintendo dan Sony

by
1 min read
August 22, 2013

Penggunaan perangkat Android sebagai sarana bermain game di perangkat bergerak menjadi saingan berat bagi perangkat handheld. Pertumbuhan dan jumlah smartphone atau tablet yang tersedia di pasaran tumbuh sangat cepat.

Dampak dari persaingan ini sepertinya sudah mulai menunjukkan wajahnya, laporan dari IDC dan App Annie untuk portable gaming pada kuarter kedua 2013 menunjukkan bahwa pengeluaran untuk membeli game mobile di Google Play telah mengalahkan pembelian game di perangkat handheld yang dikhususkan untuk bermain game seperti 3DS dari Nintendo dan PS Vita dari Sony.

Google Play ada di posisi kedua sedangkan peringkat pertama yang menjadi tempat para gamer dari seluruh dunia membelanjakan uangnya untuk membeli game ditempati oleh iOS App Store milik Apple.

Dari segi jumlah memang handheld keluaran Sony dan Nintendo kalah. Seperti yang disebutkan oleh AllThingsD, secara total ada 1.25 miliar smartphone dan 180 juta tablet yang ada di pasaran. Sedangkan untuk konsol handheld, ‘hanya’ 200 juta. Namun game yang tersedia di handheld biasanya lebih mahal dan rata-rata menghasilkan pendapatan per pengguna yang lebih banyak.

Smartphone dan tablet memungkinkan adanya banyak fungsi dalam satu perangkat, Anda bisa melakukan panggilan telepon, menjelajah internet, akses media sosial, fotografi, menonton video dan tentunya bermain game. Satu tempat untuk semua aktivitas ini bisa jadi menjadikan perangkat bergerak pilihan bagi konsumen, di sisi gamer, berbagai game yang tersedia di perangkat bergerak juga tidak kalah seru dengan handheld.

Pertumbuhan perangkat Android dengan kemampuan untuk memainkan game secara baik pun terus tumbuh, dilengkapi dengan beragai judul game yang populer dan disukai konsumen.

Dalam laporan ini disebutkan juga bahwa pendapatan yang masuk ke Google Play berasal terutama dari Asia Pasifik, terutama Jepang dan Korea Selatan.

Di Indonesia sendiri bisa jadi belum banyak yang melakukan pembelian game, salah satu faktor adalah kurangnya pilihan pembayaran untuk melakukan pembelian. Namun demikian, berbagai kabar akan hadirnya sistem potong pulsa di Android (Google Play) bisa jadi akan membantu Indonesia untuk memberikan sumbangsih atas pertumbuhan pendapatan atau pembelian game secara global di Google Play.

Google sepertinya baru saja akan menikmati keberhasilan atas strategi Andorid – terutama strategi terkait game di toko aplikasi Google Play mereka.

Untuk laporan lengkap bisa cek situs resmi App Annie.

Sumber artikel AllThingsD, dan sumber tambahan Engadget.

Previous Story

Yahoo Juara di AS, Jadi yang Paling Banyak Dikunjungi (Updated)

Next Story

Setelah Klompencapir, Slab Games Rilis ‘Teka-Teki Silang Two Poin Oh’ di Android

Latest from Blog

Don't Miss

POCO Jawab Tantangan Kompetitor Ponsel Gaming dengan Performa dan Harga Ekstrem

POCO kembali menantang pasar smartphone dengan meluncurkan lini produk berperforma

HP OMEN Transcend 14, Laptop Gaming 14 Inci yang ‘Padat’ dengan Intel Core Ultra 9

Seperti apa perangkat gaming idaman Anda? PC gaming atau konsol?