Dark
Light

Google Mengembangkan ‘Bot’ Yang Mampu Menulis Post Jejaring Sosial Layaknya Anda?

1 min read
December 2, 2013

Berita revolusioner sekaligus mengerikan datang dari sang raksasa Google. Kabarnya, tim teknisi software mereka telah mengajukan paten yang berisi rancangan sebuah sistem bot yang dapat meniru pengguna dalam mem-posting status di sosial media, membalas email bahkan hingga memberikan komentar.

Fenomena jejaring sosial dan konektivitas digital tentu saja mempunyai dampak buruknya sendiri. Sangat ironis, sesuatu yang disebut dengan ‘jejaring sosial’ nyatanya mampu membuat para pengguna berubah menjadi makhluk anti-sosial: para anggota keluarga yang seharusnya bercengkrama saat berkumpul di meja makan kini asik sendiri dengan device mobile mereka.

Mungkin dengan alasan ini juga Google mencoba mengembangkan teknologi ‘robot’ tersebut. Secara mendasar, bot ini tidak jauh berbeda dari bot yang biasa membalas email ketika kita sedang berada di luar daerah atau sejenisnya. Namun perombakan besar-besaran datang dari metode pemrograman dimana robot bisa belajar dari post-post yang Anda layangkan sebelumnya di jejaring sosial seperti Facebook, Google+, LinkedIn, bahkan hingga email dan pesan singkat.

Robot itu kemudian mempelajari bagaimana Anda membalas pesan, mem-posting status dan menulis email. Semua ini akan menjadi referensi baginya, kemudian ia akan meniru segala perilaku Anda saat berinteraksi dengan internet. Semakin sering Anda menggunakan sistem ini, maka robot juga semakin paham bagaimana mereka merespon via tulisan, sehingga bukan hanya mampu meniru, ia juga berperilaku menyerupai manusia.

Namun ada sebuah kabar buruk untuk Anda yang masih cukup paranoid dengan teknologi seperti ini dan masalah privasi. Secara potensial, bot bukan hanya mempelajari dokumen-dokumen Anda, tetapi juga posting-posting serta email dari keluarga, sahabat dan rekan-rekan kerja agar ia bekerja lebih optimal.

Nick Pickles dari Big Brother Watch mengomentari hal tersebut, “Teknologi seperti ini tidak boleh terintegrasi secara langsung, penggunaannya harus dikonfirmasi oleh konsumen, karena hal ini memungkinkan Google untuk mengakses informasi komunikasi pribadi kemudian mengeksposnya ke publik seakan-akan Anda yang melakukannya.”

Pickles melanjutkan, “Jika Anda secara reguler mengirim pesan tentang sebuah jenis obat tertentu atau berkorespondensi dengan pengacara dengan sering menuliskan kata ‘cerai’, komputer dapat dengan mudah mengidentifikasi Anda sebagai seorang manusia yang sedang mencari sesuatu.”

Tentu saja data-data ini sangat berharga baik untuk pemerintah dan perusahaan. Namun setelah kasus penyadapan informasi nasional yang terjadi tidak lama lalu, privasi kita akan semakin terekspos – apalagi kini kita telah menyerahkan hampir segala hal pada solusi teknologi digital.

Teknologi seperti ini adalah pedang bermata dua. Sebuah hal yang cukup membuat merinding pada penjelasan paten ini: ‘Tanpa membutuhkan input pengguna, sistem ini menganalisa informasi yang mereka akses dan menciptakan masukan untuk reaksi yang tepat saat membalas pesan.”

Akankah Google tetap memegang teguh moto mereka untuk selalu ‘don’t be evil‘?

Via DailyMail.co.uk. Gambar header: WallsArena.com.

1 Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

EA Segera Merilis Peggle 2 Untuk Xbox One Minggu Depan

Next Story

[Manic Monday] Mencapai ‘Keajaiban’

Latest from Blog

Don't Miss

Gemini Live Bahasa Indonesia

AI Google “Gemini Live” Kini Dapat Berbicara Bahasa Indonesia

Seiring semakin populernya penggunaan AI di berbagai perangkat, Google juga

Pixel 9 Pro XL: ‘Kembaran’ iPhone yang Hampir Sempurna

Tulisan berikut ini adalah tulisan tamu oleh Aryo Meidianto –