19 August 2020

by Glenn Kaonang

Google Maps Versi Baru Punya Tampilan Peta yang Lebih Komprehensif

Baik untuk peta alam liar maupun peta kawasan urban

Ada yang baru dari Google Maps. Kali ini bukan lagi tampilan aplikasinya yang diperbarui, melainkan tampilan petanya itu sendiri. Meski mungkin terdengar sepele buat sebagian orang, penyempurnaan visual seperti ini sebenarnya bisa berujung pada informasi yang lebih mendetail saat memantau suatu area di peta.

Jadi dengan memanfaatkan koleksi foto satelit yang diklaim telah mencakup lebih dari 98% populasi Bumi, Google menerapkan algoritma pemetaan warna baru, menerjemahkannya menjadi peta digital yang lebih berwarna sekaligus lebih komprehensif. Google bilang pembaruannya sudah bisa dinikmati oleh konsumen di 220 negara yang berbeda.

Melihat contoh-contoh perbandingan sebelum dan sesudah update-nya di bawah, bisa kita simpulkan bahwa versi baru Google Maps mampu menggambarkan kondisi alam suatu lokasi secara lebih akurat. Ambil contoh peta negara Islandia, yang ternyata lebih banyak padang rumput hijaunya ketimbang area yang diselimuti es/salju.

Contoh lain yakni peta negara Maroko; kita bisa melihat bahwa areanya tidak melulu padang pasir karena dekat dengan Gurun Sahara, tapi juga ada bagian subur di sebelah utara yang menghadap ke Laut Mediterania. Saat memperbesar peta suatu gunung misalnya, kita juga dapat melihat apakah puncaknya diselimuti oleh salju atau tidak pada versi baru Google Maps ini.

Selain di peta alam liar, algoritma baru ini juga punya dampak positif pada peta kawasan urban. Dalam beberapa bulan ke depan, di kota-kota seperti London, New York, dan San Francisco, pengguna bakal melihat informasi jalanan yang jauh lebih akurat, dengan bentuk dan ukuran (sesuai skala) yang sangat mendekati aslinya.

Di beberapa titik, pengguna bahkan bisa mengetahui di mana saja jalanan yang punya trotoar. Informasi-informasi ini tentu saja sangat berguna terutama untuk kaum difabel yang menggunakan kursi roda, atau yang sering bepergian dengan buah hatinya selagi membawa stroller.

Di samping itu, informasi jalanan yang lebih mendetail seperti ini tentu sangat bermanfaat di tengah pandemi yang tak kunjung berakhir, khususnya bagi yang memilih untuk bersepeda atau berjalan kaki ketimbang menggunakan transportasi umum. Kota-kota lainnya dipastikan bakal menyusul ke depannya, tapi Google tidak bilang kapan.

Sumber: Google.