Dark
Light

Google Selenggarakan Launchpad Week Jakarta, Pertama di Asia Tenggara

1 min read
November 17, 2015

Google yang sangat memahami potensi dan perkembangan startup di dunia turut mengambil perannya pada industri ini di Indonesia. Launchpad Week Jakarta yang merupakan program pre-inkubasi startup telah dijalankan untuk pertama kalinya di wilayah Asia Tenggara. Di antara ratusan pendaftar, hanya 13 startup yang terpilih mengikuti serangkaian program selama lima hari ini. Di hari terakhir, startup Paket.id, RumahBengkel, dan GoArchipelago, mendapatkan anugerah sebagai startup dengan hasil pitching terbaik.

“Kami sangat gembira mengadakan Launchpad Week di Jakarta yang merupakan penyelenggaraan pertama kali di Asia Tenggara. Bakat-bakat yang kami temui dan potensi pasar untuk developer muda di Indonesia merupakan alasan mengapa Google membuat program spesial untuk membantu perusahaan muda di Indonesia untuk bangun dan ‘berlari’ di industri yang dinamis dan berkembang pesat ini,” kata Developer Relations Program Manager Google Erica Hanson.

13 belas startup mengikut program ini selama lima hari penuh dengan tema yang berbeda-beda tiap harinya. Dimentori oleh lebih dari 30 mentor, tiap peserta dibekali dengan strategi tahap awal pembangunan produk, UI/UX, teknologi, pemasaran, pengembangan bisnis, dan keterampilan presentasi.

Paket.id, GoArchipelago, dan RumahBengkel, menjadi tiga startup dengan hasil pitching terbaik menyisihkan Obralindo, Lunasin, Elitics Technologies, LabConX, Qiime, Veryfund, Rekreasy, Joobelee, GetVet, dan Asuransi88.

“Isunya ialah saat mereka sudah menang [kompetisi startup], tahun depan mereka belum tentu ada lagi. Entah apakah mereka belum matang, atau hanya mengetes pasar. Tantangannya adalah menjaga momentum dengan perencanaan dan roadmap startup mau di bawa ke mana,” kata co-founder 8villages Sanny Gaddafi yang juga menjadi mentor sekaligus juri Launchpad Week Jakarta.

Menurutnya, Launchpad berhasil memberikan bekal untuk para startup segera meluncurkan (launch) produknya. Melalui pelatihan dan pembekalan ini, diharapkan eksekusinya menjadi lebih matang dan siap masuk ke pasar.

Selain Sanny Gaddafi, mentor lainnya adalah Nayoko Wicaksono,  Amit Chopra,  Daniel  Armanto,  Andri  Yadi,  Andhy  Koesnandar,  Adam  Ardisasmita,  Martin  Görner,  Gibran Huzaifah, Dien Wong, Razi Thalib, Eunice  Sari, Taylor  Ling, Ketut Sulistyawati, Shah Widjaja, Borrys Hasian, Rudi Lim, Giles Thomas, Sigit Adinugroho, Ibun Sina Wardy, Yohan Totting, Melina Lee, Sidiq Permana, Andrew Kurniadi, Sofian Hadiwijaya, Puja  Pramudya ,  Leontinus  Alpha  Edison, Vishnu  Mahmud,  Dian  Wulandari,  David  Yin,  Rica Handayani, Henky Prihatna, Karina Akib, Hafiz Khairul Rijal,  Inge Wong, Yansen Kamto, Rama Mamuaya, Mira Sumanti, Erica Hanson, Steven Vanada.

Previous Story

Program YouthSpark Bimbing Siswa-siswi di Yogyakarta Kembangkan Produk Game

Next Story

Solusi Peringatan Dini Banjir dan Robot Pengendali Listrik Juarai Dicoding IoT Challenge

Latest from Blog

Don't Miss

Startup pengembang teknologi imersif Arutala memproduksi aplikasi berbasis teknologi Virtual Reality (VR), Augmented Reality (AR), Mix Reality (MR), PC Simulator, hingga 360° Video untuk berbagai sektor bisnis

Komitmen Arutala Percepat Implementasi Teknologi Imersif untuk Bidang Edukasi

Sebelum istilah metaverse ramai dibicarakan, banyak pihak yang skeptis dengan
Jajaran founder VCGamers / VCGamers

VCGamers Dapat Pendanaan 37,3 Miliar Rupiah, Hadirkan Platform Social Commerce dan NFT untuk Game

VCGamers merupakan sebuah platform social commerce untuk pemain game. Baru-baru