Dark
Light

Google Gunakan Manusia Untuk Memberi Rating Halaman Web?

1 min read
November 28, 2012

Peringkat halaman web yang tampil pada hasil pencarian Google yang Anda lakukan adalah hasil dari algoritma kompleks yang dikembangkan oleh sang raksasa mesin pencari tersebut. Benarkah demikian? Harian The Register baru-baru ini mengungkapkan sebuah dokumen manual yang mengindikasikan bahwa sebagian proses pemberian rating terhadap halaman web dilakukan oleh manusia, dan bukan oleh algoritma tertentu.
Dalam dokumen setebal 160 halaman tersebut, dipaparkan petunjuk detil bagi para pemberi rating manusia. Misalnya saja, dalam hal relevansi sebuah halaman dokumen dengan pencarian, para pemberi rating diminta untuk memilih salah satu dari label berikut: “vital”, “bermanfaat”, “relevan”, “agak relevan”, “di luar topik atau tidak berguna”, dan “tidak dapat diberi rating”.

Hal lain yang diungkapkan dalam dokumen tersebut adalah para pemberi rating diminta untuk menerka maksud pengguna yang melakukan pencarian, atau dalam bahasa Google, “user intent”. Dikutip langsung dari manual tersebut, Google menanyakan, “apa yang berusaha dicapai oleh seseorang ketika ia mengetikkan query tersebut?”

Pertanyaan yang kemudian muncul, siapakah para pemberi rating ini? The Register menyebutkan bahwa Google melakukan outsourcing pekerjaan ini kepada dua kontraktor bernama Leapforce dan Lionbridge. Berdasarkan informasi dari halaman website resminya, Leapforce adalah sebuah perusahan yang memfasilitasi orang-orang yang hendak bekerja dari rumah, atau dalam istilah mereka, “home independent agent”. Sementara pada halaman resminya, Lionbridge adalah sebuah perusahaan penyedia jasa crowdsourcing.

Tentu saja, bagaimana tepatnya peran para pemberi rating dalam keseluruhan proses pemberian rating halaman web pada hasil pencarian Google masih belum dapat tergambarkan secara jelas. Saya sendiri beranggapan bahwa proses ini hanya sebuah proses komplementer sebagai mekanisme re-check terhadap hasil rating yang dilakukan oleh algoritma tertentu.

Sumber: The Register

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

Microsoft: 40 juta Lisensi Windows 8 Sudah Terjual

Next Story

Review di Google Play Store Kini Gunakan Nama Akun Google+

Latest from Blog

Don't Miss

Google Umumkan Versi Baru untuk Model AI Veo, Imagen, dan Whisk

Perlombaan pengembangan AI generatif memang terus berlanjut, dan tidak hanya
3-Cara-Google-Agentspace-Membuka-Akses-AI-Lebih-Luas-Bagi-Perusahaan

3 Cara Google Agentspace Membuka Akses AI Lebih Luas Bagi Perusahaan

Di era informasi yang serba cepat ini, mengakses dan mengolah