Raksasa mesin pencari, Google melakukan uji coba metode baru untuk memberikan kemudahan dalam penelusuran khususnya bagi pengguna mobile di Indonesia. Selama dua minggu Google mencoba mengoptimalkan halaman web ketika pengguna mengakses laman melalui jaringan 2G yang relatif lebih lambat.
Metode optimalisasi ini menghasilkan konversi yang signifikan, Google mengklaim di tahap awal uji coba didapatkan hasil dimana laman-laman web dapat dimuat empat kali lebih cepat ketimbang sebelum dioptimalkan. Bukan hanya lebih cepat, beban data pun dapat disunat hingga 80%. Alhasil terjadi lonjakan lalu lintas kunjungan ke web yang dioptimalkan sebesar 50%.
Bagi pengunjung fitur ini jelas memberikan banyak manfaat, tadi di atas disebutkan ada dua hal yang menjadi sasaran utama yakni kecepatan dan hemat data. Selain itu pengguna internet mobile Indonesia yang berjumlah 88 juta orang akan dapat mengakses informasi secara luas kendati dibatasi jaringan yang lambat.
Info Menarik: BUILD 2015 Hadirkan Visi Besar Microsoft Untuk Konsumen
Pada dasarnya metode optimalisasi yang diterapkan oleh Google adalah dengan melakukan transkode di laman situs, mengubah format laman menjadi versi yang lebih sederhana tanpa mengurangi konten utama yang relevan sehingga dapat dimuat dengan lebih cepat oleh perangkat mobile di jaringan yang lemot. Browser yang mendukung metode ini baru Chrome dan Browser Android.
Sistem ini akan secara otomatis bekerja ketika mendeteksi jaringan internet yang digunakan oleh pengguna. Artinya apabila jaringan yang digunakan ternyata lebih cepat, maka laman tidak akan muncul. Tidak pula bagi pengguna tablet atau desktop.
Bagi para pengelola situs, jangan cepat skeptis dengan metode ini. Sebab selain mempertahankan sebagian besar konten situs, Google juga menampilkan tautan bagi pengguna yang lebih suka mengakses halaman aslinya.
Google juga memastikan pengelola situs yang memutuskan ikut mengoptimalkan situsnya, tetap dapat memonetisasi kontennya. Ada tiga jaringan iklan yang telah didukung oleh Google, yakni Sovrn, Zedo dan AdSense besutan mereka sendiri. Ke depan Google akan menggandeng DoubleClick for Publisher dan disusul jaringan-jaringan iklan lainnya. Informasi lebih lanjut silahkan baca di tautan ini.