Dark
Light

Google Chrome, Google Chrome Web Store dan Google OS

3 mins read
December 9, 2010

Beberapa hari yang lalu Google mengadakan sebuah event di mana mereka mengumumkan beberapa pengumuman yang selama ini telah ditunggu-tunggu, baik itu bagi para pengguna umum atau pun para tech savvy. Google kini telah mengumumkan secara resmi berbagai berita tentang Google Chrome terbaru, Google Chrome Web Store serta salah satu OS paling ditunggu Google Chrome OS.

Untuk Google Chrome, Google menjelaskan bahwa pertumbuhan pengguna mereka kini telah naik tiga kali lipat dari 40 juta menjadi 120 juta pengguna, mereka juga terus mengembangkan Chrome untuk menjadi peramban paling cepat.

Ada dua fasilitas baru yang akan segera dinikmati oleh pengguna pada rilis stabil Google Chrome (saat ini hanya tersedia untuk versi early access channels), yaitu fasilitas Google Instant yang akan bisa dinikmati di Omnibox atau kotak alamat di Chrome yang berfungsi juga sebagai kotak pencarian layanan Google Search. Satu lagi yaitu fasilitas yang dinamakan Crankshaft yang membuat Chrome mampu memberikan respon yang cepat ketika pengguna membuka halaman situs atau aplikasi dengan JavaScript yang cukup kompleks.

Google juga kini telah resmi mengumumkan tautan khusus untuk Chrome Web Store, sebuah toko yang menampilkan berbagai aplikasi web, ekstensi serta berbagai tema untuk mengganti tampilan latar Google Chrome. Alamat resmi untuk toko ini juga telah diumumkan Google chrome.google.com/webstore.

Seperti layaknya tampilan toko, Anda bisa melihat berbagai kategori yang ada di Chrome Web Store, ada tiga pembagian utama yaitu, aplikasi, ekstensi, serta themes. Ada kategori tambahan juga berupa koleksi yang disusun oleh Google berdasarkan tema tertentu.

Tampilan Chrome Web Store ini juga cukup nyaman, dengan ditambahkan tampilan koleksi toko yang populer digunakan oleh pengguna. Google Chrome Web Store juga diperuntukkan untuk kalangan bisnis atau para pengembang yang ingin menjual aplikasi web mereka, seperti misalnya game. Namun, saat ini proses pembelian atau toko hanya tersedia untuk pengguna U.S. sedangkan pengguna lain belum bisa membeli aplikasi web yang berbayar. Perluasan pasar toko ini akan dilakukan Google awal tahun depan dengan menambah cakupan negara untuk menyediakan koleksi aplikasi web yang berbayar.

Untuk memudahkan akses atas aplikasi web atau ekstensi yang telah di instal, untuk ekstensi pengguna seperti biasa bisa melihat atau mengaksesnya pada bagian pojok kanan, sedangkan untuk aplikasi web, shortcut untuk mengakses aplikasi web akan ditemukan ketika kita membuat tab baru di Google Chrome.

Dan yang terakhir, Google mengumumkan salah satu OS paling ditunggu tahun ini, Google Chrome OS, meski belum dirilis untuk penguna kebanyakan, namun Google Chrome OS kini telah masuk dalam babak baru, yaitu pengujian penggunaan oleh pengguna terpilih.

Chrome OS merupakan sistem operasi yang hanya berbasis peramban saja. Dengan pertumbuhan pengguna internet melakukan banyak aktivitas berbasis web, mulai dari membuka email, menonton video sampai dengan mengerjakan dokumen, Chrome OS ini akan memudahkan pengguna yang memang menggantungkan hidupnya dengan koneksi internet.

Untuk melakukan pengujian dan mendapatkan umpan balik dari para pengguna mereka, masa awal pengenalan ini Google meluncurkan pilot program di mana mereka membagikan notebook (bukan netbok, karena ukurannya lebih besar?) yang telah dilengkapi dengan Chrome OS bagi yang tertarik, tentunya dengan kualifikasi dan persyaratan tertentu.

Penasaran dengan notebook apa yang digunakan Google untuk menguji Chrome OS? Sayangnya Google memang belum merilis resmi bundling dengan pabrikan tertentu, mereka melakukan pengujian hanya untuk software-nya saja, jadi notebook yang akan diberikan adalah notebook ‘kosong’ berwarna hitam, tanpa embel-embel merek, logo, stiker atau keterangan lain, polos. Berlayar 12.1 inci, papan ketik ukuran penuh, touch pad, jaringan 3G yang terintegrasi dengan Verizon, daya hidup baterai 8 jam dengan masa stand by selama 8 hari.

Saat ini proses pengujian ini hanya tersedia di U.S. tetapi Google menjelaskan bahwa mereka juga akan memperluas ke negara lain. Informasi tentang pilot program ini bisa dilihat di sini.

Kapan pengguna umum bisa menikmati Chrome OS? Dari blog Google dijelaskan bahwa kuarter pertama tahun depan notebook Chrome akan tersedia, dijual lewat Acer dan Samsung serta pabrikan lain menyusul. Indonesia? Kita tunggu saja, tetapi dengan tingkat konsumsi notebook yang tinggi, sudah pasti Indonesia akan menjadi pangsa pasar yang selalu diperhitungkan.

Apakah langkah Google ini cukup terlambat? Apple mengubah peta industri notebook/netbook dengan meluncurkan iPad, para pabrikan dan merek yang dulu jor-joran dengan meluncurkan notebook/netbook kini berlomba-lomba meluncurkan tablet dan ikut bersaing dengan iPad. Dan kini ketika pengguna mulai mengganti notebook/netbook dengan tablet, Google meluncurkan Chrome OS mereka.

Sangat menarik untuk melihat bagaimana pasar akan memberi respon, Google telah cukup lama membangun dan mempersiapkan Chrome OS ini, pertumbuhan peramban Chrome juga kini terus meningkat, Chrome Web Store juga telah diluncurkan dan telah berisi ribuan aplikasi, ekstensi serta themes yang siap digunakan oleh pengguna Chrome OS. Dukungan ekosistem pendukung Chrome OS telah dipersiapkan Google, kini tinggal melihat bagaimana reaksi konsumen.

Wiku Baskoro

Penggemar streetphotography, penikmat gadget, platform agnostic gamers, build Hybrid.co.id to make impact.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

Rakuten Rilis Situs Resmi dan Ajak Para Pedagang Lokal Untuk Bergabung

Next Story

Fitur BUMP dari Koprol, Membantu Atau Menggangu?

Latest from Blog

Don't Miss

Google Luncurkan Tampilan Baru untuk Asisten AI NotebookLM

Google memang terus mengejar pengembangan model AI-nya di berbagai bidang.

Google Umumkan Versi Baru untuk Model AI Veo, Imagen, dan Whisk

Perlombaan pengembangan AI generatif memang terus berlanjut, dan tidak hanya