Dark
Light

Google Buzz Bangkit Kembali?

1 min read
May 21, 2010

Google Buzz bangkit kembali? Pertanyaan ini sebetulnya mirip dengan pertanyaan yang saya ajukan pada artikel tentang Google Wave kemarin, Google Buzz nasibnya hampir mirip dengan Wave, malah mungkin ada yang beranggapan lebih buruk, terutama tentang masalah privasi.

Meskipun Buzz mengalami beberapa perbaikan, terutama di masalah privasi, tapi produk Google untuk menyasar sisi social ini masih kalah trendy dengan berbagai aplikasi social media, misalnya Twitter atau Facebook. Rencana Google untuk masuk ke ranah social memang agak mentok, atau minimal belum mendapatkan momen yang tepat.

Tapi, dengan pembaruan pada Google Buzz API yang, salah satunya memungkinkan untuk aplikasi web diluar Gmail menambahkan fitur Buzz di aplikasi mereka, bisa membuat jalan untuk membangkitkan kembali Google Buzz, dari ‘kuburan’ yang mereka gali sendiri.

Selain berbagai pengumuman penting seperti Chrome We Store serta penggagasan Format Video WebM, Google I/O digunakan juga untuk mengumumkan beberapa pembaruan pada API mereka, yang memungkinkan untuk pihak ketiga mengembangkannya dan akhirnya bisa mendongkrak popularitas aplikasi tersebut, salah satu contohnya Google Buzz.

Kini user dari berbagai aplikasi, setidaknya ada 12 aplikasi, bisa nge-Buzz lewat aplikasi lain diluar Gmail. Salah satunya adalahTweetDeck yang memasukkan fitur Google Buzz di versi desktop mereka yang baru, lalu ada Seesmic, aplikasi stream reader yang kini memungkinkan user untuk membaca, mem-posting, mengomentari Buzz dari relasi user langsung dari Seesmic.

Beberapa aplikasi selain Seesmic dan TweetDeck yang kini sudah ber-Buzz ria adalah, Boxee, Buzzy, JanRain RPX, Klout, Marginize, Meebo bar, Ping.fm, Plancast, Shareholic, Socialwok. Beberapa aplikasi yang menarik untuk dilihat dampaknya pada user, apakah mereka akan menggunakan Buzz di layanan-layanan diluar Gmail atau tidak, yaitu Boxee, Plancast serta Klout.

Di aplikasi Boxee user bisa menonton Buzz videos di aplikasi Boxee serta di televisi mereka, kemudian membagikan video yang mereka tonton ke relasi mereka dari Boxee ke Buzz. Untuk Klout, tentu akan menarik untuk melihat apa yang akan mereka lakukan dengan integrasi Buzz ini, apa hanya menambahkan skor serta data social graph ke Buzz atau ada tambahan fitur lain.

Sedangkan untuk Plancast, user kini bisa membagikan agenda yang mereka susun diaplikasi Plancast ke relasi mereka lewat Google Buzz. Plancast merupakan aplikasi yang memberikan layanan sharing agenda atau jadwal ke relasi lain, aplikasi ini, meskipun belum sepopuler Twitter atau Foursquare, sebenarnya cukup menarik perhatian, dengan integrasi Buzz, maka proses sharing even atau agenda bisa lebih luas lagi.

Ok, kini saya akan masuk pertanyaan serupa dengan pertanyaan atas Google Wave, apakah integrasi dengan beragai layanan ini akan membuat Buzz semakin populer dan semakin digunakan? Untuk mendapatkan jawabannya, mari kita lihat beberapa waktu ke depan, sementara itu, mari share pendapat anda, tentang integrasi berbagai layanan dengan Google Buzz.

Sumber: Mashable

Wiku Baskoro

Penggemar streetphotography, penikmat gadget, platform agnostic gamers, build Hybrid.co.id to make impact.

2 Comments

  1. Keren! Maksudku, Daily Social keren banget bisa sangat produktif menulis artikel macam ini. Tidak hanya berita, tapi juga dilengkapi oleh analisis. Terima kasih.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

TweetDeck ‘Berganti Nama’ Menjadi DeckZilla

Next Story

Punya Tempat Nongkrong Favorit? Citzel-in Dong!

Latest from Blog

Don't Miss

Google Luncurkan Tampilan Baru untuk Asisten AI NotebookLM

Google memang terus mengejar pengembangan model AI-nya di berbagai bidang.

Google Umumkan Versi Baru untuk Model AI Veo, Imagen, dan Whisk

Perlombaan pengembangan AI generatif memang terus berlanjut, dan tidak hanya