Google menawarkan beberapa aplikasi untuk pengguna yang ingin melakukan video conference, dua di antaranya melalui Chromebox for Meeting dan Google Hangouts. Dua layanan ini menawarkan kualitas video yang sangat baik sesuai dengan peruntukannya, video conference. Tapi, dalam pengunaannya di lapangan, video bukan satu-satunya komponen yang dibutuhkan dalam aktivitas tersebut. Satu lagi elemen yang tak kalah penting, yaitu suara.
Tak terelakkan, video yang berkualitas tinggi menjadi kebutuhan paling utama dalam aktivitas video conference. Tapi itu menjadi sia-sia ketika peserta conference tak memahami apa yang diucapkan oleh penyaji/pembicara. Sadar betul kualitas suara yang buruk bisa merusak segalanya, Google mengambil langkah instan dengan mengakuisi sebuah perusahaan bernama Limes Audio, perusahaan asal Swedia yang sudah menggeluti teknologi suara selama 10 tahun lamanya.
Dalam rilis resminya Google mengakui bahwa kualitas suara menjadi salah satu tantangan terberat dalam menghantarkan layanan panggilan video yang sempurna untuk pengguna, di samping permasalahan klasik; kualitas jaringan yang tidak merata.
Limes Audio mempunyai teknologi yang bekerja memangkas efek dari akustik yang buruk dikarenakan oleh beberapa kondisi, salah satunya luas ruangan. Teknologinya mampu mengeliminasi suara bising,distorsi dan pantulan yang berdampak terhadap kualitas suara. Beberapa produk Lime Audio yang sangat dikenal salah satunya software audio conference TrueVoice yang menerapkan kurang lebih bekerja dengan cara yang digambarkan tersebut.
Berapa mahar yang digelontorkan oleh Google tak disebutkan secara rinci, begitu juga rentang waktu penyelesaian kesepakatan dan kapan teknologi Limes Audio akan dibenamkan di produk-produk Google. Tapi yang pasti hari itu bakal tiba, cepat atau lambat.