Good Doctor Technology Indonesia, perusahaan patungan dari Ping An Good Doctor dan Grab, meresmikan aplikasi terpisah “Good Doctor” setelah satu tahun hadir di aplikasi Grab, mendukung infrastruktur digital untuk fitur GrabHealth. Kehadiran aplikasi sebenarnya sudah direncanakan perusahaan sejak awal pendiriannya dan telah digulirkan sejak Oktober tahun lalu sebelum acara peresmian.
Di sisi fitur dan layanan, sebenarnya tidak ada yang jauh berbeda dengan Good Doctor di Grab, seperti telekonsultasi, pembelian obat dan produk kesehatan, janji medis, dan artikel kesehatan. Fitur tersebut juga tidak jauh berbeda dengan para pemain sejenisnya.
Dalam konferensi pers virtual yang digelar kemarin (1/3), Managing Director Good Doctor Technology Indonesia Danu Wicaksana menjelaskan, dengan aplikasi terpisah diharapkan dapat mengakselerasi penggunaan aplikasi healthtech jauh lebih masif hingga ke pelosok daerah.
“Setelah kami amati, masih banyak masyarakat yang butuh akses telemedis baik itu melalui Grab ataupun di luar Grab. Untuk itu kami ingin jangkau hingga seluruh Indonesia, agar misi kami satu dokter untuk satu keluarga dapat tercapai,” papar Danu.
Mengutip dari survei Nielsen pada September 2020, disebutkan dari total populasi pengguna internet di Indonesia, diestimasi hanya 47% pengguna yang sudah menggunakan aplikasi telemedis, sementara sisanya belum. Ditambah, dari publikasi World Bank pada 25 Januari 2021 disebutkan konsultasi kesehatan melalui telepon dan saluran daring masih tergolong jarang di Indonesia.
Dari rumah tangga yang memerlukan pelayanan kesehatan, hanya 7% melakuan konsultasi melalui telepon atau saluran daring. Sebesar 40% lainnya tidak menggunakan karena tidak mengetahui ketersediaan atau tidak tahu cara menggunakannya. Sementara 17% sisanya memilih konsultasi secara fisik bertemu dengan dokter. Sisanya, tidak mengakses karena kendala teknologi atau akses internet yang terbatas, dan alasan lainnya.
Data-data tersebut menunjukkan masih besarnya ruang bagi aplikasi telemedis untuk terus tumbuh, turut serta dalam meningkatkan akses kesehatan yang berkualitas dan terjangkau.
Danu menjelaskan, Good Doctor memosisikan diri sebagai aplikasi untuk semua segmen kebutuhan masyarakat, mulai dari orang tua, ibu hamil & menyusui, skin and beauty enthusiast, dan anggota masyarakat dengan penyakit kronis, dengan beragam fitur pendukungnya.
Semenjak pandemi, layanan Good Doctor mengalami lonjakan bisnis antara 8 sampai 10 kali lipat yang dikontribusikan terbesar dari layanan telekonsultasi. Perusahaan mengakomodasi lebih dari 10 ribu telekonsultasi setiap harinya, sekitar 10%-20% di antaranya konsultasi dengan psikiater yang berhubungan dengan kesehatan jiwa.
Sejak hadir pada Desember 2019, kini Good Doctor telah bermitra dengan ribuan dokter yang terdiri dari 26 spesialisasi, lebih dari 1 ribu mitra rumah sakit, klinik dan laboratorium, serta 2.000 apotek.
Dalam upaya meningkatkan penetrasi, bersama Grab, perusahaan bermitra dengan pemerintah untuk menjalankan program vaksinasi secara drive-thru. Langkah pertama hadir di Bali, kemudian perluas hingga ke Bali dan Tangerang Selatan mulai bulan untuk ini.