GNEWS, aplikasi yang memfokuskan diri untuk mengantarkan berita kepada para penggunanya dikabarkan melakukan ekspansi ke beberapa wilayah di sekitar Asia Tenggara meliputi Filipina, Thailand, Vietnam, dan Australia. Aplikasi besutan GDILAB ini nantinya akan mampu menyajikan berita sesuai dengan bahasa pencarian yang dilakukan.
CEO GNEWS Yopie Suryadi ketika dihubungi DailySocial mengungkapkan bahwa ekspansi ini merupakan salah satu dari visi mereka untuk menjadi aplikasi global news yang membantu banyak orang tanpa batasan lokasi. Melalui GNEWS Mobile App, nantinya GNEWS akan memungkinkan mendeteksi keberadaan pengguna dan langsung disesuaikan untuk berita setempat.
GNEWS akan mencoba mengakselerasi pertumbuhan pengguna di negara-negara tersebut dengan mencoba masuk ke komunitas-komunitas yang ada di masing-masing negara, dan tentunya akan memanfaatkan media sosial seperti Facebook sebagai salah satu channel marketing mereka.
“Kami memperkenalkan cara menggunakan GNEWS, bukan memperkenalkan diri sebagai sebuah media. Dari sisi digital kami menggunakan Facebook sebagai channel marketing kami dengan rencana untuk melakukan beberapa campaign targeted ke negara-negara tersebut. Prioritas sekarang lebih ke arah pertumbuhan organik, kami belum mau jor-joran untuk melakukan paid marketing. Masih setia dengan growth hacking. Strategi lainnya adalah kami terus mengembangkan teknologi kurasi yang memungkinkan engine untuk dapat melakukan kurasi topik berdasarkan machine-learning technology kami Genesis,” terang Yopie.
Filipina, Thailand, Vietnam, dan Australia dipilih setelah sebelumnya GNEWS hadir di Indonesia, Singapura dan Amerika Serikat. Pemilihan negara-negara tersebut menurut Yopie murni dikarenakan kedekatan geografis karena langkah awal GNEWS untuk menjangkau dunia adalah Asia Tenggara dan Australia. Sedangkan Amerika Serikat karena GNEWS sebelumnya telah menghadiri Collision Conference dan tengah berencana untuk menjalin kerja sama dengan VC dari Silicon Valley.
“Dalam perkembangannya GNEWS akan terus melakukan inovasi dengan membuka lebih banyak lagi bahasa unik di dunia seperti Jepang, Korea, Turki, Arab, Rusia, Spanyol, dan seterusnya,” terang Yopie.