Resmi dihelat hari ini (11/8), Global Mobile Internet Conference (GMIC) yang pertama di Asia Tenggara menjadi ajang yang sangat menjanjikan bagi para pemegang kepentingan di industri mobile dan Internet Indonesia. Pasalnya, adopsi signifikan teknologi mobile di kawasan Asia Tenggara sangat potensial, terutama di Indonesia.
“Kami sadar bahwa industri mobile technology di Asia Tenggara sedang berkembang cukup pesat, terutama di Indonesia yang merupakan 60% dari market ASEAN. Untuk itu, kami berusaha untuk membuat jembatan antara pasar mobile technology global dan pasar Asia, dan GMIC terselenggara untuk menciptakan jembatan tersebut,” ucap CEO GWC Wen Chu.
GMIC Jakarta memberikan justifikasi pada pasar global bahwa keberadaan Indonesia merupakan pasar kunci terhadap impact positif dari perkembangan perangkat mobile untuk berbagai aspek di seluruh dunia.
Memanfaatkan momentum tersebut, harapannya ialah para pemain di Tanah Air bisa memperkaya diri dengan memperluas pengetahuan, wawasan dan jaringan demi menjadi produsen yang berkualitas.
“Seperti mesin waktu, ekosistem mobile di Indonesia mirip dengan kondisi di Tiongkok beberapa tahun lalu. Ada pola yang sebelumnya serupa di India dan negara Asia Tenggara lainnya. Dengan ekosistem yang lebih matang di region ini, Indonesia akan tumbuh lebih cepat, apalagi dengan dukungan negara-negara tetangga,” kata Presiden GWC Asia Tenggara Gupreet Singh.
Di kesempatan yang sama, CEO Weibo Wang Gaofei mengutarakan hal yang senada. Menurutnya, GMIC menjadi kesempatan terbaik para inovator Indonesia untuk membawa dampak positif.
“Kehadiran mobile technology dan mobile Internet membawa berbagai perusahaan dalam aspek kehidupan masyarakat. Tantangan terbesarnya adalah bagaimana kita sebagai pemain dalam industri mobile technology dapat memanfaatkannya secara maksimal untuk membawa kehidupan masyarakat ke arah yang positif,” ujarnya.
