Kehadiran International Esports Federation (IESF) ternyata tidak menghentikan pemangku kepentingan lain untuk turut membuat sebuah asosiasi esports internasional. 17 Desember 2019 lalu, dengan dukungan dari Tencent Games, Global Esports Federation berdiri yang mengatakan bahwa tujuannya adalah untuk meningkatkan kredibilitas esports.
Sejak saat itu, dua asosiasi ini terlihat seperti sedang perang dingin dan berusaha melebarkan pengaruhnya masing-masing. 19 Mei 2020 lalu IESF mengumumkan kerja samanya dengan World Esports Consortium. Kini Global Esports Federation juga mengumumkan kerja sama terbarunya, yaitu dengan perusahaan advertising ternama asal Jepang, Dentsu. Kerja sama ini dikatakan bertujuan untuk mempromosikan perkembangan esports secara global.
Lebih lanjut, kerja sama ini nantinya akan membuat sebuah program marketing serta gelaran esports. Berkolaborasi dengan Japan esports Union (JeSU), Dentsu akan bekerja dengan publisher, rekan komersil, serta berbagai organisasi internasional untuk “meningkatkan kredibilitas, legitimasi, dan prestis atas ekosistem esports.”
Mengutip dari Esports Insider, Chris Chan, Presiden Global Esports Federation mengatakan. “Kami yakin sekali bahwa kerja sama strategis ini dapat memberi prospek yang cerah bagi GEF, dengan memperluas pekerjaan vital yang sudah dilakukan oleh tim internal sebelumnya. Kami melihat Dentsu atas ekspertise mereka dalam membawa sisi terbaik dari esports maupun olahraga tradisional. Lebih jauh, ini dapat memenuhi misi kami untuk membawa esports dan ekosistem esports jadi lebih tinggi lagi.”
Sebelumnya pada saat pertama kali dibentuk, mengembangkan kredibilitas dan reputasi esports memang menjadi pesan yang selalu digaungkan oleh Chris Chan. “Semoga, masyarakat dapat memahami esports dengan lebih baik, dan pada akhirnya, kami harap olahraga ini akan bisa menjadi bagian dari ajang olahraga paling bergengsi, yaitu Olimpiade.” ucap Chris Chan kepada Channel News Asia dalam pembahasan Hybrid sebelumnya.
Memang, walau esports sudah mendunia, namun pengakuan masyarakat yang lebih luas lagi masih belum bisa didapatkan hingga kini. Mendapatkan esports sebagai bagian Olimpiade mungkin bisa menjadi salah satu cara yang tepat, walaupun Komite Olimpiade masih mengkhawatirkan kekerasan di dalam konten video games. Namun melihat Asian Games dan SEA Games yang sudah menyertakan esports, dan usaha keras GEF serta IESF, mungkin tinggal menunggu waktu saja hingga esports akhirnya bisa disertakan sebagai cabang bermedali di Olimpiade.