Berdasarkan laporan WHO tahun 2010, diperkirakan ada 39 juta jiwa penderita tunanetra. Kabar baiknya, angka ini terus berkurang dibanding tahun-tahun sebelumnya berkat intervensi medis dan dukungan data. Inventor telah mencoba menyajikan beragam jalan keluar. Dan solusi dari Stan Karpenko serta kawan-kawan boleh dibilang merupakan salah satu yang terunik.
Tim Vision Technologies berbasis London memperkenalkan GiveVision, sebuah sistem kacamata pintar yang diklaim sanggup memberikan kemampuan ‘melihat’ untuk para pengidap kebutaan. Metodenya mungkin tidak se-futuristis harapan Anda, langsung mengembalikan indra penglihatan. Namun tetap saja ia ditopang teknologi deteksi canggih, menawarkan keleluasaan dan kebebasan, berpotensi mengubah hidup jutaan orang jadi lebih baik.
Rahasia GiveVision terletak pada kombinasi hardware dan software. Kacamata menyimpan rangkaian kamera kecil, mampu mengidentifikasi hampir semua hal dari mulai pintu sampai isi lemari es. Selesai ‘membaca’, ia langsung memberi komentar verbal melalui aplikasi, disalurkan lewat earphone ke telinga. Salah satu area di mana Give Vision sangat bermanfaat adalah eksplorasi.
Perangkat ini memastikan Anda tidak tersesat, membantu menemukan kursi kosong dalam bus, serta memudahkan navigasi di stasiun kereta api. Hebatnya lagi, GiveVision dapat mengenal wajah. Tak hanya nama, ia bisa menyuguhkan informasi mengenai pekerjaan, janji meeting sebelumnya, dan lain-lain. Yang perlu Anda lakukan hanyalah menyebutkan nama orang itu dengan lantang.
Info menarik: Microsoft Ciptakan Alat Pandu 3D Audio Untuk Tunanetra
Rahasia GiveVision terletak pada software racikan Vision Technologies, sanggup menganalisis gambar secara realtime. Berbekal faktor tersebut, pengidap kebutaan tak perlu cemas ketika mereka ingin berbelanja di super-market. GiveVision dapat memberi tahu letak pintu masuk, mengenal produk, membaca harga dan struk, mencari troli serta kasir.
Dan tak cuma itu saja, kita tak perlu lagi repot-repot membeli buku versi huruf Braille. Cukup tunjuk huruf atau dengan jari, lalu GiveVision segera membacakannya buat Anda. Kapabilitas ini bisa diimplementasikan ke keperluan lain semisal mengenal rambu dan papan tanda di jalan. Tentu besar kemungkinan, sistem baru kompatibel ke kata-kata berbahasa Inggris. Kemudian untuk penderita gangguan mata biasa, mereka juga akan terbantu berkat adanya fitur zoom.
Dalam periode uji coba awal, GiveVision sempat memanfaatkan Google Glass. Buat sekarang, unit prototype menggunakan smart glass Vuzix M100 dan Lumus DK-40. Layanan dihidangkan secara berlangganan, antara £50 sampai £75 (US$ 77-155) per bulan.
Via Daily Mail. Sumber: GiveVision.