Dark
Light

Geser Fokus ke Online, Pegadaian Luncurkan Dua Aplikasi

2 mins read
February 21, 2018
Geser Fokus ke Online, Pegadaian Luncurkan Dua Aplikasi / Pegadaian

PT Pegadaian (Persero) merilis dua aplikasi sebagai bentuk realisasi pergeseran strategi ke online, ditandai dengan menghentikan ekspansi pembukaan kantor unit di seluruh Indonesia pada tahun ini.

Kedua aplikasi tersebut adalah Pegadaian Digital dan Agen Pegadaian. Keduanya menyasar dua jenis pengguna, yang pertama untuk end user, sementara aplikasi kedua untuk agen. Pegadaian berkolaborasi dengan pihak ketiga sebagai pengembang aplikasi, prosesnya sudah dimulai dikembangkan sejak akhir tahun lalu.

Direktur Produk Pegadaian Harianto Widodo menuturkan bahwa pengembangan aplikasi ini merupakan ambisi perseroan untuk merealisasikan pergeseran bisnis ke online. Maka dari itu, biaya investasi yang dikucurkan untuk mengembangkan infrastruktur TI hampir menyentuh angka Rp500 miliar.

“Kami hentikan ekspansi kantor karena itu costly, jadi sekarang kita ada dua strategi pengembangan bisnis lewat digital. Pertama, langsung menyasar ke end user dan satu lagi untuk pakai sistem keagenan. Ini masih versi beta, masih banyak pengembangan fitur yang sedang kami siapkan,” terang Harianto kepada DailySocial, Rabu (21/2).

Dia mengaku pihaknya sedang melengkapi fitur agar semakin diterima masyarakat. Rencananya, versi penuh dari kedua aplikasi ini akan segera hadir pada perayaan ulang tahun Pegadaian yang akan jatuh pada awal April mendatang.

Model bisnis Pegadaian online

Dalam model bisnisnya, Pegadaian Digital menawarkan fitur booking gadai online, pengajuan pembiayaan usaha, pembukaan rekening tabungan emas, top up tabungan emas, pembayaran transaksi gadai dan mikro, dan tak lupa info harga jual/beli emas dan logam mulai terkini.

Untuk pembukaan tabungan emas, nasabah perlu memenuhi proses KYC dengan mengunjungi kantor cabang Pegadaian terdekat. Hanya saja, ada waktu tenggang sampai enam bulan untuk bertransaksi dengan maksimal nominal Rp20 juta. Apabila KYC sudah dipenuhi, nasabah baru bisa bertransaksi tanpa batas limit.

Untuk pembelian dan pembayarannya, sementara ini Pegadaian baru menyediakan metode bayar virtual account (VA) BNI.

“Ke depannya akan semakin banyak metode pembayaran sehingga bisa memudahkan nasabah kami dalam bertransaksi.”

Sedangkan untuk aplikasi Agen Pegadaian di dalamnya berisi tiga jenis agen, yakni agen pemasar, pembayaran dan gadai. Masing-masing agen memiliki tugas masing-masing, seperti menyampaikan informasi referensi dan informasi produk Pegadaian kepada calon nasabah.

Mereka juga akan menjadi channel perpanjangan tangan untuk KYC bagi nasabah yang ingin membuka rekening tabungan emas dan pencairan gadai. Untuk menjadi agen Pegadaian, bisa dari perorangan ataupun badan usaha yang sebelumnya sudah menyepakati perjanjian. Agen juga harus bersedia mengikuti pelatihan.

Harianto mengaku saat ini perseroan telah menjaring sekitar 1.800 agen di seluruh Indonesia yang terhubung dengan 4.300 kantor cabang/unit Pegadaian. Kehadiran dua aplikasi diharapkan dapat menggenjot penambahan nasabah baru dari kalangan anak muda. Diungkapkan nasabah aktif Pegadaian mencapai 9,5 juta nasabah.

Kolaborasi bisnis dengan perusahaan sejenis

Tak berhenti di peluncuran aplikasi saja, Pegadaian juga sedang melirik sejumlah perusahaan sejenis untuk melakukan kolaborasi bisnis. Salah satu perusahaan yang sedang dibidik adalah startup gadai online Pinjam.

Akan tetapi, menurut Harianto, pihaknya belum memutuskan kolaborasi seperti apa yang bisa dilakukan. Pasalnya, keduanya perusahaan masih dalam tahap diskusi lantaran memiliki model bisnis yang sama.

Kendati demikian, Harianto membantah apabila perseroan memiliki rencana untuk mengakuisisi perusahaan sebagai anak usaha.

“Belum ada rencana mau ke arah sana [akuisisi perusahaan], masih memikirkan kolaborasi bisnis seperti apa yang bisa kerjakan bersama,” pungkas dia.

Sebelumnya, Pinjam diberitakan sedang mempersiapkan penggalangan dana seri B pada tahun ini untuk ekspansi bisnis. Namun, akibat terbentur aturan POJK Nomor 31/2016, mengharuskan Pinjam untuk mencari investor dari lokal. Belum ada kabar terbaru soal ini.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here
Previous Story

Peneliti Ciptakan Mikroskop Clip-on untuk Smartphone yang Bisa Dibuat dengan Printer 3D

Next Story

VW Pamerkan Mobil Konsep Tanpa Setir, Tanpa Pedal Gas dan Rem

Latest from Blog

Don't Miss

Marketplace Investasi Bareksa

Bareksa Rencanakan Garap Kelas Investasi Saham dan Obligasi Korporasi

Bareksa mengumumkan sedang mempersiapkan kelas aset saham dan obligasi perusahaan
Pluang Tokopedia Emas

Bagian dari Integrasi Ekosistem GoTo, Pluang Kini Masuk ke Tokopedia Emas

Pluang resmi hadir di aplikasi Tokopedia sebagai alternatif pilihan berinvestasi