Memiliki potensi yang masif, Indonesia menjadi incaran para pemain over the top (OTT) yang berbondong-bondong untuk menggelar layanan periklanannya. Setelah Facebook dan Twitter, kini giliran Instagram yang menjadi primadona baru di industri periklanan tanah air. Beberapa startup Indonesia diberitakan segera memanfaatkannya.
Menurut data Nielsen Mobile Netview, satu dari lima menit yang dihabiskan melalui ponsel untuk mengakses Instagram dan Facebook. Dari hasil riset tersebut pihak Instagram menilai bahwa para pengiklan dan pengguna menginginkan cara untuk mengetahui lebih banyak, melihat lebih banyak ataupun membeli produk dari brand favorit dan restoran terdekat.
Terhitung hari Rabu 9 September 2015 ini, Instagram akan menyajikan berbagai rangkaian fitur baru, termasuk format iklan yang lebih action-oriented, foto dan video landscape serta kemampuannya untuk menjangkau kelompok yang tepat dan menggunakan teknologi iklan Facebook yang telah terbukti.
Layanan Instagram Ads ini turut dikabarkan menyasar pengiklan dalam skala besar maupun kecil. Hal tersebut dengan segera dimanfaatkan oleh beberapa startup kenamaan yang memang dikenal gencar melakukan kampanye secara digital maupun konvensional. Nama-nama tersebut ialah Traveloka, Lazada, dan Zalora. Tak hanya startup, pemain lain di industri telekomunikasi dan teknologi seperti Indosat dan Intel Indonesia yang tak ingin ketinggalan momentum ini.
“Mulai bulan ini, berbagai skala bisnis di Indonesia akan memiliki pilihan baru dalam mengkomunikasikan kreativitas dan mencapai tujuan iklan mereka di Instagram. Para pengguna datang ke Instagram untuk inspirasi visual dan kami sangat senang dapat menawarkan solusi yang menciptakan sebuah nilai lebih bagi bisnis lokal dan komunitas Instagram,” jelas Brand Development Lead, Instagram APAC Paul Webster dalam siaran pers yang kami terima.
Instagram juga akan memperkenalkan iklan di lebih dari 30 negara, diikuti oleh ketersediaannya secara global di akhir bulan ini.