Tertidur sewaktu mengemudi adalah salah satu penyebab kecelakaan lalu lintas terbesar, tidak peduli di negara mana Anda tinggal. Kafein memang bisa membantu mencegah kantuk, tapi begitu mata sang pengemudi sudah mulai terpejam, peran kafein pun hilang seketika itu juga.
Alternatifnya, menurut sebuah firma desain asal Latvia, adalah dengan memanfaatkan aliran listrik alias setrum. Mereka pun mencoba menciptakan sebuah perangkat wearable bernama Steer yang pada dasarnya bertugas untuk menyelamatkan jiwa pengemudi, mencegahnya tertidur selama berkendara dengan menyetrumnya di saat yang tepat.
Bagaimana Steer bisa mengetahui penggunanya tertidur atau tidak? Dirinya telah dilengkapi sensor laju jantung yang akan memonitor setiap beberapa detik. Ketika lajunya melambat – indikasi kalau Anda sudah mulai mengantuk dan bisa tertidur kapan saja – Steer akan mengirimkan aliran listrik kecil ke lengan Anda, yang tentu saja akan membuat penggunanya terbangun seketika itu juga.
Jadi selain mendeteksi kantuk, Steer sejatinya juga akan mencegah Anda tertidur. Total ada 16 sensor yang tertanam di bodi Steer. Sebagian besar di antaranya merupakan sensor reaksi galvanis yang kerap digunakan di mesin pendeteksi kebohongan, yang tentunya juga membantu Steer dalam memastikan apakah penggunanya benar-benar mengantuk atau tidak.
Rangka Steer yang berdimensi 6,5 x 4,1 x 1 cm dibuat dari bahan plastik hypoallergenic. Ia dibekali baterai rechargeable yang diperkirakan bisa bertahan selama 2 minggu pemakaian, sebelum perlu di-charge kembali selama sekitar 1 jam dengan kabel micro USB.
Steer saat ini sedang ditawarkan melalui situs crowdfunding Kickstarter, dengan harga paling murah €99 – €100 lebih murah ketimbang estimasi harga retail-nya.