Virtual reality (VR) saat ini masih belum mainstream di dunia video game. Namun sebenarnya komunitas VR terus berkembang secara pasti, termasuk juga sisi esports di dalamnya. Salah satu organizer esports ternama dunia, ESL, bahkan memiliki liga VR yang merupakan buah kerja sama mereka dengan Oculus.
Inisiatif serupa kini diluncurkan oleh Virtual Athletics League (VAL), organizer esports asal Salt Lake City, Amerika Serikat, yang mengkhususkan diri di game VR kompetitif. Mereka meluncurkan liga VR berskala global yang mewadahi tujuh game, antara lain:
- Archangel: Hellfire (mech combat)
- After-H (first-person shooter)
- QuiVr (multiplayer archery)
- Arizona Sunshine (zombie survival)
- Skyfront VR (first-person shooter)
- Space Pirate Trainer (first-person shooter)
- Island 359 (survival)
Liga VR ini disponsori oleh dua perusahaan besar, yaitu Hewlett-Packard dan HTC. VAL juga menggandeng perusahaan layanan distribusi arcade VR yaitu SpringboardVR, serta perusahaan layanan streaming VR/mixed reality yaitu LIV, untuk menjadi penyelenggara bersama.
VAL sebelumnya telah mengadakan turnamen untuk game Beat Saber berskala internasional pada bulan Agustus 2018. Turnamen tersebut pada awalnya direncanakan untuk melibatkan 50 lokasi arcade VR di berbagai belahan dunia, tapi ternyata peminatnya membludak hingga 168 lokasi arcade. VAL membuat sejarah sebagai penyelenggara turnamen arcade VR terbesar dalam sejarah, dan mereka ingin mengulang kesuksesan serupa lewat liga VR global di tahun 2018 – 2019.
Liga VAL Season 1 telah dimulai pada akhir bulan September kemarin, dengan Space Pirate Trainer sebagai game pertama. Berikutnya, menyambut suasana Halloween, bulan Oktober ini akan diisi oleh game Arizona Sunshine dan Island 359 yang sama-sama mengusung genre survival. Sementara itu bulan November akan diisi oleh game bertema panahan, QuiVr.
Ryan Burmingham dari VAL menyatakan bahwa peluncuran liga VR ini merupakan babak baru di esports VR internasional. Ia ingin fokus pada pertandingan arcade-vs-arcade dan ingin menciptakan liga esports yang lebih eksklusif. Saat ini semua pertandingan arcade-vs-arcade masih terbuka untuk semua arcade VR dari seluruh dunia, namun lambat laun, Burmingham berharap akan muncul pertandingan secara lokal dengan skala yang sama seperti esports profesional lainnya.
“Harapan kami adalah kelak setiap arcade bisa memiliki benda-benda seperti kaos jersey, tim terdedikasi, caster profesional, serta fanbase di Twitch. Dengan sponsor dari HP, HTC Esports, dan developer tools baru seperti LIV, para kompetitor maupun penonton bisa berlomba dan ikut serta dalam esports di level yang baru,” demikian penjelasan Burmingham dalam sebuah blog.
Esports VR dulu mungkin terasa seperti kisah fiksi ilmiah saja, tapi kini telah menjadi kenyataan dan terus berkembang. Entah bagaimana masa depan ekosistem baru ini, tapi satu yang pasti, sekarang adalah saat yang sangat mengasyikkan bagi penggemar VR.
Sumber: VRFocus.