Setelah menjalin kemitraan dengan Pertamina dan Mataharimall tiga bulan yang lalu yang bertujuan mencapai 100 juta pengguna hingga tahun 2020, kali ini Bank Mandiri kembali bermitra dengan layanan pembayaran global Boku untuk melayani pembayaran transaksi online pengguna Facebook di Indonesia dengan Mandiri e-Cash.
Saat ini metode pembayaran dengan menggunakan uang elektronik berbasis server merupakan terobosan yang inovatif dalam upaya meningkatkan kenyamanan pengguna saat bertransaksi. Ditambahkan pula oleh Chief Product Officer Boku Adam Lee, saat ini kebutuhan akan metode pembayaran carrier billing terutama di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
“Karena alasan itulah kami memilih untuk mengintegrasikan Mandiri e-Cash dengan platform carrier billing Boku,” ujar Adam kepada Detik.
Dengan diresmikannya kemitraan ini, diharapkan jumlah pengguna Mandiri e-Cash naik dengan pertambahan volume transaksi 100% di tahun 2016.
“Tingginya penetrasi e-commerce, baik itu dari kalangan pemain lokal hingga mancanegara dan tentunya pengguna, membuat transaksi perdagangan online atau e-commerce menjadi bagian hidup dari sebagian besar masyarakat Indonesia, mulai dari kelompok masyarakat menengah hingga ke atas. Kondisi ini menghadirkan potensi bisnis yang sangat prospektif untuk jangka panjang,” kata Senior Executive Vice President Transaction Banking Bank Mandiri Rico Usthavia Frans.
Transaksi Mandiri e-Cash mencapai nilai yang fantastis
Bersamaan dengan peresmian kerja sama tersebut, Bank Mandiri turut merilis informasi jumlah pengguna Mandiri e-Cash hingga November 2015 yang mencapai lebih dari 1,5 juta nasabah dengan total transaksi Rp.1,9 triliun.
Dari sektor e-commerce, Bank Mandiri mencatat hingga November 2015 transaksi yang masuk berjumlah lebih dari Rp. 2,3 triliun. Diharapkan untuk tahun depan Bank Mandiri dapat membukukan pertumbuhan transaksi e-commerce sebesar 100%.
“Sinergi ini tentunya merupakan dukungan pada program Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) yang tengah diusung oleh pemerintah,” kata Rico.
Sebelumnya Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyebutkan pada tahun 2014 jumlah transaksi e-commerce di Indonesia mencapai $12 miliar, dan diperkirakan jumlah tersebut akan meningkat 10 kali lipat menjadi $135 miliar pada tahun 2020.